Exif_JPEG_420

Pekanbaru(Haluanpos.com)-Dalam upaya peningkatan Pembangunan Kebudayaan daerah, maka Dinas Kebudayaan Provinsi Riau kembali melaksanakan acara Pembinaan Nilai-nilai Budaya Melayu Komunitas Adat Terpencil dengan tema ” Yang Tersekat Di Masyarakat Adat” yang dilaksanakan 9-11 November 2022 di hotel Alfa kota Pekanbaru. Rabu, malam(9/11/22)

Mewakili gubernur Riau, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen membuka secara resmi acara Pembinaan Nilai-nilai Budaya Melayu Komunitas Adat Terpencil dengan tema ” Yang Tersekat Di Masyarakat Adat” yang dihadiri perwakilan masyarakat adat yang ada di kabupaten se-Provinsi Riau.

Mewakili gubernur Riau, Raja Yoserizal Zen menjelaskan, kegiatan ini merupakan implementasi Visi Gubernur Riau
sebagaimana diamanahkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Riau Nomor 12 Tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025, Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Riau 2005-2025 yakni “Terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam Lingkungan Masyarakat yang Agamis, Sejahtera Lahir dan Batin, di Asia Tenggara Tahun 2025. Untuk itu, Disbud Riau ditugaskan untuk mengisi kebudayaan tersebut,” ungkap Raja Yoserizal Zen

MENARIK DIBACA:  Kelurahan Air Dingin buka Posko Relawan Peduli Covid 19
Exif_JPEG_420

Perlu diketahui dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa IPK (Indeks Pembangunan Kebudayaan) Provinsi Riau di berada di atas IPK nasional yakni 57, 47. Artinya ini suatu kemajuan dalam pencapaian kemajuan kebudayaan. Maka tahun ini Disbud Riau fokus dalam pemberian pembinaan dengan materi-materi tentang kebudayaan.

” Mudah-mudahan materi dalam acara Pembinaan Nilai-nilai Budaya Melayu Komunitas Adat Terpencil yang disampaikan oleh Prof Ashaludin Jalil , Dr Alang Rizal, Dr Elmustian, Dr Firdaus, SH dan ketua ATL Riau dapat diterapkan pada masyarakat adat,” harap Raja Yoserizal Zen. (YS)

By admin