PEKANBARU (HALUANPOS.COM) – Provinsi Riau yang dikenal dengan tanah gambut yang luas, sehingga memiliki potensi kebakaran hutan dan Lahan (Karhutla) yang tinggi sehingga perlu dilakukan banyak antisipasi sebagai upaya pencegahan dalam mengatasi terjadinya karhutla di sejumlah titik yang ada Provinsi Riau. Namun beberapa waktu terakhir bencana alam yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan khususnya di Provinsi Riau semakin terkendali sehingga tidak berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Riau, M. Edy Afrizal, S.E.,M.H. menyampaikan bahwa BPBD memiliki kewaspadaan tinggi menengai sejumlah titik api yang memiliki skala kecil yang harus segera untuk di atasi sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dengan skala besar.
” sejauh ini kebakaran masih ada hanya saja skalanya masih kecil, dan sesuai dengan instruksi dari Presiden serta Gubernur bahwa selagi masih kecil padamkan. Hal ini kita lakukan untuk lebih waspada agar tidak terjadi bencana yang besar” Kata Edy Afrizal. Kamis (23/9/2021)
Selanjutnya Edy menegaskan bahwa pendeteksian dini terhadap titik api dilakukan secara cepat dengan adanya koordinasi dan kerjasama banyak pihak ” untuk mendeteksi adanya titik api kita bekerjasama dengan BMKG, kemudian satelit 8, Dashboard Lancang Kuning yang dikelola oleh polda Riau, dan kita dari BPBD menggunakan Sipakar (Sistem Pengandalian Kebakaran hutan dan lahan) di Riau, dan kita juga di backup oleh pesawat patroli ” tegasnya.
sebelumnya untuk mengatasi adanya kebakaran hutan dan lahan PPBD Provinsi Riau juga dibantu oleh TMC ( Teknologi Modifikasi Cuaca) dari BPPT, juga bantuan dari BNPB dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
” sebelumnya kita juga dibantu oleh TMC dari BPPT yang sekarang telah berganti kelembagaan menjadi BRIN (Badab Riset dan Inovasi Nasional), namun saat ini karena sudah masuk musim penghunan TMC tidak lagi dilakukan ” tambahnya.
Dengan koordinasi tersebut maka saat ini kebakaran hutan dan lahan dapat diminimalisir sehingga tidak menyebabkan bencana karhutla seperti tahun-tahun sebelumnya, di mana berdasarkan data dari Kementerian lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa rekapitulasi luas kebakaran hutan dan lahan (ha) di provinsi Riau Mengalami penurunan dari tahun sebelumnya seluas 15.442,00 Ha, menjadi 8.303,00 Ha disepanjang tahun 2021. (rul)