Dikarenakan IPK( Indeks Pembangunan Kebudayaan) Riau Terbaik Nasional, Pemprov Sumut dan DPRD Sumut Kunjungi Dinas Kebudayaan Provinsi Riau

0
1140

PEKANBARU (Haluanpos-com)-Dikrenakan IPK (Indeks pembangunan kebudayaan) Riau terbaik nasional. Hal ini menjadi acuan bagi Pemprov Sumut dan DPRD Sumut melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kebudayaan Provinsi Riau. Kamis(27/5/21)

“Kenapa kami memilih Dinas Kebudayaan Provinsi Riau dalam rangka kunjungan kerja terkait cagar budaya. Pertama, dikarenakan IPK (Indeks pembangunan kebudayaan) Riau terbaik nasional. Kedua, kami ingin mengetahui bagaimana mekanisme dan pengelolaan cagar budaya serta upaya pemerintah provinsi Riau dalam melestarikan cagar budaya, baik Cagar budaya benda maupun tak benda. Ketiga, Dinas Kebudayaan Provinsi Riau telah memiliki Rencana Kemajuan Kebudayaan Provinsi lebih baik dari Provinsi lainnya. Kemudian kajian hingga pelestarian kebudayaannya terutama terhadap cagar budaya sangat luar bisa sekali, sehingga hal ini bisa menjadi acuan bagi kita terhadap pelestarian cagar budaya di Sumatera Utara,” ungkap Mukhlis salah satu perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut.

“Kalau di Sumatera Utara, kita belum bisa menyatukan satu persepsi kebudayaan, karena di Sumatera Utara memiliki beragam etnis budaya.

“Kalau ditanya mana kebudayaan Sumatera Utara, orang binggung menjawabnya, tetapi kalau ditanya wisatanya, orang menjawab danau Toba. Berbeda dengan Provinsi Riau dengan satu konsep kebudayaan saja yakni kebudayaan Melayu. Namun semuanya perlu waktu untuk menyatukan satu persepsi kebudayaan di Sumatera Utara,” tambah Dra Misna salah satu pamong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut.

Dari penjelasan kadis Kebudayaan Provinsi Riau tadi, maka kita dapat memahami mekanisme dan pengelolaan tentang pelestarian cagar budaya. Kita sudah mendengar usaha-usaha Dinas Kebudayaan Provinsi Riau dalam melestarikan cagar budaya. Apalagi dengan adanya Visi gubernur Riau yakni menjadi Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara, ternyata hasilnya memang riil dan bukan hanya omongan semata saja. Hal ini terbukti dengan banyak peninggalan cagar budaya yang masih terawat sampai saat ini, seperti Istana Siak, Bangunan Kerajaan Gunung Sailan, Rumah Tuan Kadi dipinggir sungai Siak dan banyak lagi. Tentunya hal ini menjadi contoh dan acuan bagi pemerintah Sumatera Utara dalam rangka melestarikan cagar budaya,” ungkap Meriahta Sitepu yang menjabat sekretaris komisi E DPRD Sumut.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen mengatakan, Kita mengucapkan terima kasih kepada rombongan komisi E DPRD Sumut dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut yang telah datang ke Dinas Kebudayaan Provinsi Riau dalam rangka kunjungan kerja terutama untuk mengetahui mekanisme dan pengelolaan pelestarian cagar budaya yang ada di Provinsi Riau. Sebelumnya sudah ada Provinsi lainnya yang datang ke Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, seperti Provinsi DKI, Kalteng, Sumbar serta kabupaten di Provinsi Riau sendiri,” ungkap Yoserizal Zen.

Selain itu, Yoserizal Zen menambahkan, bahwa kebijakan pelestarian cagar Provinsi Riau berpedoman pada undangan-undangan cagar budaya serta didukung dengan Perda serta Pergub, sehingga mekanisme kajian pelestarian cagar budaya dapat berjalan dengan baik. Sejauh ini Kami(Dinas Kebudayaan Provinsi Riau) terus melakukan kajian dan studi serta melakukan pembinaan dengan menggunakan anggaran pusat. Selain itu, karena keterbatasan anggaran karena covid-19, maka kita mensesuaikan dengan program pusat, seperti kegiatan jalur rempah,” ungkap Yoserizal Zen.(YS)