PEKANBARU, (HALUANPOS.COM) – Innalillahi Wainnailaihiroojiun, keluarga besar kelompok supporter PSPS Riau, Asykar Theking, berduka dengan berpulang kerahmatullah salah seorang inisiator Asykar Theking-julukan supporter setia PSPS yang lahir sejak tahun 2001 itu, yakni Hairuman atau yang akrab disapa Ocu Ruman pada Sabtu (9/3/2024)di RS Syafira Pekanbaru.

Tidak hanya keluarga besar dan karib kerabat yang merasa kehilangan atas wafatnya Hairuman yang dikenal memilki pergaulan luas ini, tapi juga rekan-rekannya keluarga besar PSPS Riau cukup terkejut dengan wafatnya pria yang dilahirkan di Pulau Rambai, Kampar, 55 tahun silam, sebab selama ini almarhum tidak terdengar sakit lama yang ia derita.

‘’Jujur kami merasa sangat kehilangan almarhum, sebab kami tak menyangka sebab almarhum sehat sehat saja tapi itulah rahasia Allah, sehingga berita ini begitu cepat tersebar hingga ke PSSI pusat. Semoga dengan banyaknya doa dan ucapan belangsungkawa ini dapat mengiringi arwah almarhum saat menghadap Allah SWT, dimana almarhum yang sangat berjasa di kelompok supporter PSPS ini dan termasuk salah seorang inisiator lahirnya Asykar Theking hingga sekarang sangat aktif dan kreatif,’’sebut pimpinan Asykar Theking, H Suharman, saat sampaikan sambutan depan jenazah almarhum.

MENARIK DIBACA:  Sekda Provinsi Riau, S F Hariyanto Terima Tuntutan Aliansi Penjaga Marwah Melayu

H Suherman yang sempat meneteskan air mata tampak tak kuasa menahan haru, sebab begitu banyak pelayat yang datang dari berbagai penjuru di Pekanbaru, tidak saja keluarga dari Kampar dan warga sekitar, tapi berbagai supporter dan anak muda tampak ikut menyelenggarakan fardu kifayah hingga mengantarkan almarhum ke tempat istirahatnya yang terakhir.

Dikatakan pula adik kandung almarhum, Hairullah, bahwa almarhum memang tidak memilki riwayat penyakit yang membuat ia harus istirahat lama selama ini.

‘’ Terakhir Anga (sebutan anak nomor dua bagi masyarakat Kampar) hanya mengeluh sakit perut, maka malam tadi kami pulang kampung sambil mau berurut rencana dan melihat rumah orang tua di Pulau Rambai menjelang puasa ini dan itu tradisi kami. Tapi ternyata malam itu merupakan malam teakhir ia pulang kampung dan melihat rumah orang tua, dimana kami lahir dan dibesarkan,’’ sebut Hairulllah yang sehari-hari sebagai kepala KUA Kecamatan Tenayan Raya ini.

MENARIK DIBACA:  Kepada LAMR, PGI Mengaku Salah dan Siap Disanksi Adat

Pulang dari kampung malam tadi, lanjut Hairullah, abangnya, mengeluh sakit perut dan dibawah pihak keluarga ke RS Syafira, sebagai RS terdekat dari rumah almarhum di Jalan lumba-Lumba, Harapan Raya tersebut, tapi Allah berkehendak lain, tepat Pukul 06.00 Hairuman yang merupakan anak kedua dari delapan bersaudara itu menghembuskan nafas terakhirnya.
Disebutkan kemenekan almarhum H Syamsuatir, almarhum merupakan orang yang dikenal muda bergaul dengan siapa saja bahkan dimana dan kemanapun ia berada, maka wajar hari itu begitu banyak pelayat yang mensolatkan jenaza almarhum di Masjid Paripurnah Muhlisin Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya itu. Bahkan, di masjid itu juga almarhum salah seorang pengurus.

MENARIK DIBACA:  Silaturahmi Dengan Hj. Intsiawati Ayus Pengurus UMKM Manies Riau Makin Semangat

‘’Tadi juga sudah disampaikan oleh Pak RW bahwa almarhum begitu luas pergaulannya dan sangat aktif di sosial masyarakat sekitar sini, sehingga masyarakat sangat sangat merasa kehilanagan. Maka dari itu kami atas nama keluarga mengucapkan terima kasih atas penyelenggaraan jenazah orang tua, abang dan mamak kami ini. Semoga Allah balas kebaikan bapak ibu semua, Aamiin’’ sebut Ketua MUI Kabupaten Kampar ini.

Syamsuatir juga menyampaikan bahwa almarhum meninggalkan seorang istri, enam orang anak dan empat orang cucu. ‘’Sehubungan almarhum ini orangnya bergaul dan bermasyarakat, tentu banyak pola tingka dan bertutur kata mamak kami ini yang tidak pada tempatnya, untuk itu mohon dimaafkan. Begitu juga kalau ada hutang piutang segara hubungai kami pihak keluarga saat itu juga,’’ seru Syamsuatir.(buz) rls

By admin