PEKANBARU (HALUANPOS.COM)- Masalah stunting masih menjadi salah satu persoalan yang dihadapi dan menjadi perhatian di kota Pekanbaru. Stunting sendiri merupakan kondisi dimana anak mengalami gagal tumbuh akibat kekurangan gizi terutama pada saat dikandungan.
Dalam rangka mendukung pemerintah mengurangi angka stunting di Pekanbaru,
Mahasiswa Universitas Riau (UNRI) yang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Kelurahan Harjosari, Kecamatan Sukajadi melakukan sosialisasi pencegahan stunting.
Dibawah bimbingan Dr. Davit Rahmadan S.H, M.H dan sepuluh mahasiswa KKN Balek Kampung UNRI 2022 melakukan kegiatan ini di Puskesmas Melur RW 03 , Kelurahan Harjosari, pada hari Kamis 4 Agustus 2022. Pada kegiatan tersebut mahasiswa KKN Universitas Riau menjelaskan apa itu stunting, penyebab terjadinya stunting, ciri-ciri dan dampak stunting, lalu cara mencegah stunting tersebut.
“Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki masalah stunting terbanyak, oleh karena itu kita harus mencegah stunting dari sedini mungkin”, ucap Buk Rina selaku staff gizi di Puskesmas.
Bagi UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi badan di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis), yang diukur dengan menggunakan standar pertumbuhan anak yang dikeluarkan oleh WHO.
Oleh karena itu dengan adanya sosialisasi stunting ini, diharapkan masyarakat Kelurahan Harjosari lebih peduli terhadap stunting dan dapat mencegah sedari dini. (Rilis)