PEKANBARU (HPC)-Mahasiswa Relawan Kelurahan Kampung Melayu Lawan Wabah Covid 19 Universitas Riau Tahun 2020 melakukan penyuluhan mengenai New Normal atau Tatanan Hidup Baru.
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh Kelompok KKN Relawan Covid 19 Kampung Melayu yang beranggotakan E. Ruth Veronica Gultom (Ketua), Nurul Hidayati Sembiring, Fathia Natasa, Ira Imelia Tumanggor, Frengky P. Sitanggang di RW 04 Kelurahan Kampung Melayu, Sukajadi. Acara ini dihadiri oleh pak Parlaungan Tambunan selaku Ketua RW 04, Pak Gusri selaku anggota dari Bhabinkamtibnas, Pak Maifullah (Ketua LPM), seluruh Ketua RT di RW 04, dan tokoh masyarakat.
Adapun hal yang dibahas pada kegiatan penyuluhan ini adalah New Normal fase I yg telah berlaku sejak 01 Juni 2020 lalu dan dilanjutkan fase II yang berlaku mulai tanggal 08 Juni-15 Juni. Kegiatan ini telah mendapat izin dari Lurah Kampung Melayu dan telah dilaksanakan di RW 02 pada Rabu, 2 Juni lalu yang mendapat sambutan baik dari warga setempat.
“ Menurut saya kegiatan ini sangat positif sekali. Dan dengan adanya KKN Relawan Covid-19 Universitas Riau ini sangat bermanfaat apalagi kita mendatangi kepada tokoh masyarakat yang ada di Kelurahan seperti yang kemarin di RW 02 (kegiatan penyuluhan sebelumnya) dan malam ini di RW 04.” Kata Pak Gusri yang merupakan petugas Bhabinkamtibnas, Selasa malam ( 09/06/2020) di Posko COVID-19 RW 04.
Beliau berkata bahwa kegiatan ini dapat membantu masyarakat semakin memahami konsep dari New Normal ini.
“. Sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi saya sendiri dengan Ketua RW, Ketua RT dan juga tokoh masyarakat lainnya. Itu kemajuan kita bersama” Jelasnya.
Penyuluhan ini dilakukan agar masyarakat dapat memahami arti dari New Normal yang sedang kita jalani saat ini. Karena masih banyak masyarakat yang menghiraukan anjuran pemerintah mengenai New Normal ini untuk mematuhi protocol kesehatan seperti menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan.
Diharapkan dengan penyuluhan ini masyarakat dapat terus menjaga diri dan lingkungan karena pandemi virus corona ini belum benar-benar teratasi sepenuhnya. (Rls)