Foto: Lampu dan keramik yang semula nya untuk memperindah kota mulai rusak karna pedagang yang mengikat kan alas dan atap dagangan mereka ke lampu lampu jalan ini(foto:Heri)
Foto: Lampu dan keramik yang semula nya untuk memperindah kota mulai rusak karna pedagang yang mengikat kan alas dan atap dagangan mereka ke lampu lampu jalan ini(foto:Heri)
Foto: Lampu dan keramik yang semula nya untuk memperindah kota mulai rusak karna pedagang yang mengikat kan alas dan atap dagangan mereka ke lampu lampu jalan ini(foto:Heri)

PEKANBARU-(HPC)-Sungguh miris melihat keadaan lampu jalan yang di pasang pemerintah Pekanbaru di sepanjang jalan Teratai Kec.Sukajadi Pekanbaru-Riau, niat hati pemerintah yang ingin mempercantik kota kurang mendapatkan dukungan oleh warga nya sendiri yang merusak fasilitas dan menganggap hal ini biasa terjadi.

Pemandangan ini terlihat di sepanjang jalan Teratai tepatnya di pasar Senapelan atau lebih di kenal dengan pasar Kodim, sebelumnya pedagang di pasar ini memang sudah di gusur pada Bulan September 2016 lalu, karna melanggar peraturan umum kota Pekanbaru dan dipindahkan ke pasar Higienis.

Setelah selesai melakukan penggusuran terhadap pedagang, Pemerintah Kota Pekanbaru mulai menata ulang jalan, Keramik keramik dan lampu taman mulai di pasang untuk mempercantik Kota Bertuah ini.

MENARIK DIBACA:  Ir Nofrizal, MM : Pemerintah harus Mampu Menjaga Perekonomian dan Menjaga Kestabilitas Harga Barang

Namun tidak sampai satu bulan, beberapa pedagang yang belum lama di gusur itupun kembali lagi ke lokasi lapak dagangan mereka yang lama. Karna melihat teman nya kembali ke tempat semua, pedagang pedagang lain pun ikut kembali membentang dagangan mereka di bahu jalan.

Lampu dan keramik yang semula nya untuk memperindah kota mulai rusak karna pedagang yang mengikat kan alas dan atap dagangan mereka ke lampu lampu jalan ini.
Alhasil lampu jalan mulai rusak, dari yang bola lampu nya tidak ada sampai hanya tinggal tiang lampu nya saja.

Kadir (38), mengaku sudah 10 tahun berdagang di pasar ini, “saya terpaksa kembali lagi ke dagangan saya yang semula mas, karna biaya sewa kios di pasar Higienis mahal dan omzet kami jauh menurun, jadi harapan kami kalau benar benar pemerintah mau memindahkan kami, kami harap sewa kios tidak semahal ini.” tuturnya kepada Haluanpos.com, Sabtu (14/01/2017). ***

MENARIK DIBACA:  Camat Indah - Lurah Wandi Tinjau Vaksinasi COVID 19 Kelurahan BCL

 

By admin