KAMPAR (HALUANPOS.COM) – Kawal dan deteksi dini pertembuhan remaja masa kini, Penyuluh Agama (PA) KUA Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar menggelar kegiatan BRUS (Bimbingan Remaja Usia Sekolah) di Musala SMPN 10 Tapung, Desa Karya pada Senin (28/7/2025).
Kegiatan ini diikuti 700 peserta dari kelas VII, VIII dan IX dan mengangkat tema Hindari Pernikahan Dini, Bullying, Pergaulan Bebas, LGBT, Judi Online dan Narkoba.
Ketua Penyuluh Agama Kabupaten Kampar Ustad Nursal SHI MH mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para remaja usia sekolah tentang bahaya Pernikahan Dini, Bullying, Pergaulan Bebas, LGBT, Judi Online dan Narkoba serta bagaimana agama memandang dan menanggulangi penyalahgunaannya.
”Kita berharap, dengan kegiatan ini, ada upaya pendeteksian dini terhadap perilaku menyimpang anak-anak remaja kita saat ini. Sehingga semua kita memliki rasa tanggungjawab, bukan saja guru di sekolah tapi juga Kementerian Agama sebagai leading sektor harus berikan pemahaman dan pencegahan awal,” sebut Ustad Nursal.
Kepala KUA Tapung H Harismanto SHI MH juga menyampaikan bahwa remaja merupakan kelompok usia rentan terhadap pernikahan dini, kegiatan bullying, pergaulan bebas, LGBT, judi online dan narkoba, sehingga perlu diberi bekal agama yang kuat agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat lebih memahami bahaya pernikahan dini, Bullying, Pergaulan Bebas, LGBT, Judi Online dan Narkoba serta memiliki pemahaman agama yang kuat sebagai dasar dalam bersikap dan bertindak di kehidupan sehari-hari, baik muslim maupun non muslim,” ujarnya.
Hadir juga sebagai pemateri Ustad Abu Nazar SHI, H Jalinur SHI, Ahmad Setiono S SosI, H Nurlijus SPdI, Sumarjanto S SosI, Riksa Silvia SPdI dan Ustad Okipenri SSy MH serta Kepala Desa Karya Indah yang diwakili Kadus I bersama Ketua Komisi sekolah Sabarudi.
Sementara itu, Kepala UPT SMPN 10 Tapung H Nasrun Wagiman SPd menyambut baik kegiatan kerjasama yang dapat membantu guru dan orang tua dalam rangka menghadapi pertembuhan anak-anak remaja usia sekolah tersebut.
”Namun demikian, tentu pembinaan ini harapan kami tidak sampai disni saja. Agar nanti nilai-nilai agama ini menjadi benteng moral ditengah tandatangan zaman anak-anak kita, baik yang muslim maupun yang non muslim. Harapan kami harus berkesinambungan. Alhamdulillah, tadi diakhir acara kita berkomitmen bersama melakukan langkah pembinaan nantinya,” ujar Kepsek Nasrun.
Ia juga menyampaikan pentingnya lingkungan yang positif dan pergaulan yang sehat dalam menghindari pengaruh buruk dan efek dari pernikahan dini, Bullying, Pergaulan Bebas, LGBT, Judi Online dan Narkoba tersebut.
Tampak para peserta antusias mengikuti kegiatan ini dan diakhir sesi diskusi dan kuis. Para narasumber memberikan motivasi kepada peserta untuk menjadi remaja yang tangguh, berakhlak mulia, dan menjauhi segala bentuk penyimpangan, termasuk penyalahgunaan NAPZA.(btr)