LABUHANBATU (HALUANPOS.COM)-Harta yang paling berharga adalah keluarga. Tentu hampir semua orang tahu potongan lirik lagu itu, dan setuju akan pernyataan tersebut. Keluarga adalah hal yang penting dalam kehidupan seseorang, namun apa yang dimaksud dengan keluarga? Kata keluarga berasal dari berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga, kulawarga yang berarti anggota atau kelompok kerabat. Keluarga sering diartikan sebagai lingkungan orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga merupakan sebuah institusi terkecil di dalam masyarakat yang berfungsi sebagai wahana untuk mewujudkan kehidupan yang tentram, aman, damai dan sejahtera dalam suasana cinta di antara anggotanya. Keluarga membantu mendidik dan membentuk anggotanya menjadi individu yang baik, bermanfaat bagi masyarakat. Ucap Kadis P2 labuhanbatu Hj.Lidyawati dalam Rakor pemberdayaan keluarga dan anak di balai pertemuan Bappeda Kabupaten Labuhanbatu Selasa 31/8/2021.
Keluarga juga merupakan kelompok sosial yang paling dasar untuk mencetak kualitas manusia. Sampai saat ini masih menjadi keyakinan dan harapan bersama bahwa keluarga dapat diandalkan sebagai lembaga pendidikan moral dan akhlak dalam konteks bermasyarakat, bahkan baik buruknya generasi bangsa, ditentukan juga oleh pembentukan pribadi dalam keluarga.
Mengapresiasi peran keluarga dalam masyarakat, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014, tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas). Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan pada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Keluarga akan selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi.
Harganas pertama kali diinisiasi oleh Ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Haryono Suyono, pada masa Presiden Soeharto. Usulan tersebut disambut baik oleh pemerintahan dan mulai dirayakan sejak 1993.
Terdapat makna dari dipilihnya tanggal 29 Juni sebagai harganas. Setelah Indonesia mengumumkan kemerdekaan pada tahun 1945, situasi nasional belum kondusif. Kondisi tersebut memaksa rakyat indonesia dihadapkan dengan wajib militer. Banyak masyarakat yang terpisah dengan keluarga karena dipanggil ke medan perang.
Kemudian pada 22 Juni 1949, Belanda akhirnya menyerahkan kedaulatan Indonesia. Perang berakhir dan para pejuang kembali kepada keluarga mereka. Peristiwa kembalinya para pejuang untuk berkumpul kembali dengan keluarganya tercatat setelah satu minggu setelah kedaulatan Indonesia diberikan, yaitu 29 Juni 1949. Selain peristiwa tersebut, tanggal 29 Juni juga merupakan momen dimulainya gerakan Keluarga Berencana Nasional.
Setiap tahunnya Harganas memiliki tema yang diusung. Pada peringatan Harganas ke-28 tahun 2021 ini, BKKBN mengusung tema “Keluarga Keren, Cegah Stunting”. Tema ini terkait dengan tugas baru yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia kepada BKKBN sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting di Indonesia. Selain itu, BKKBN juga mendapat tugas sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penanganan Covid-19 pada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 12 hingga 18 tahun.
Pada puncak peringatan Harganas secara daring (29/6), Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma’ruf Amin meminta BKKBN berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait yang memiliki program/kegiatan yang memang merupakan bagian dari tupoksinya tetapi diperlukan untuk membantu percepatan penurunan prevalensi stunting. Karena percepatan penurunan stunting tidak mungkin dilakukan satu lembaga saja bahkan perlu kerjasama dengan lembaga non pemeritah seperti dunia usaha, akademisi dan lembaga swadaya masyarakat.
“Untuk Pemerintah Daerah, saya minta agar koordinasi antar sektor dikuatkan dan berbagai sumber anggaran dioptimalkan, untuk dapat memastikan layanan yang diperlukan betul-betul tersedia dan diterima oleh keluarga. Sementara itu untuk para penyedia layanan di lapangan diberikan sesuai dengan target,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu turut serta memperingati Puncak Peringatan Harganas sekaligus Pencanangan Bhakti Sosial TNI- KB-Kes Tahun 202, kegiatan tersebut diwarnai dengan pemberian penghargaan kepada tiga Bhabinsa terbaik dalam pelaksanaan pelayanan sejuta Akseptor, Tali kasih kepada masyarakat kurang mampu, Pemberian KTP dan KIA secara gratis.
Bertempat di aula gedung Kodim 0209/LB Kecamatan Rantau Utara, Senin 29 Juni 2021, dengan melibatkan seluruh pejabat Forkopimda Labuhanbatu Harganas ke-28 dilakukan secara Protokol Kesehatan Covid-19.
Kepala Dinas P2KB Labuhanbatu Hj. Lidyawati Harahap mengatakan Labuhanbatu berhasil melaksanakan pelayanan KB kepada 7.645 Apsektor atau setara dengan 312, 55% yang artinya Labuhanbatu berhasil melampaui target yang diberikan oleh BKKBN perwakilan provinsi.
Pj Bupati Labuhanbatu Mulyadi Simatupang, S.Pi, M.Si. mengajak masyarakat untuk peduli dan saling bersinergi melakukan berbagai strategi dan upaya dalam mencegah serta menurunkan kasus stunting di Kabupaten Labuhanbatu.
“Mari kita aktifkan kembali posyandu dengan membekali kader dan bidan desa. Kepada kepala desa agar memanfaatkan dana desa untuk melakukan sosialisasi dan gerakan bersama peduli stunting dengan masyarakat. Peran tokoh agama tokoh masyarakat juga cukup penting untuk mengedukasi masyarakat. Saya yakin dengan tekad dan kemauan bersama maka kita dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa stunting tidak dapat diobati tetapi dapat dicegah” jelas Pj Bupati Labuhanbatu. (Mad)