PEKANBARU (HALUANPOS.COM) – Prof. Dr. Leny Nofianti MS, SE, MSi, Ak, CA terpilih sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau periode 2025-2029. Ia menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Rektor di UIN Suska Riau.

Prof Leny Nofianti dilantik langsung oleh Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, Senin (26/5/2025) di Jakarta bersamaan dengan pelantikan dua pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) lainnya yaitu I Wayan Wirata sebagai Rektor IAHN Gede Pudja Mataram, dan I Gede Suwindiya sebagai Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja.

Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 186091, 186195, dan 186196/MA.KP.07/5/2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan pejabat pimpinan PTKN masa jabatan 2025–2029.

Dalam sambutannya, Menteri Agama menyampaikan selamat kepada para pimpinan yang baru dilantik. Ia mengingatkan bahwa menjadi rektor di era post-truth merupakan tantangan besar yang menuntut kejelian visi, integritas tinggi, dan keberanian dalam berinovasi.

“Menjadi rektor di era post-truth bukan hal mudah. Harus mampu melihat ke depan, belajar dari masa lalu, dan mengambil langkah strategis di waktu yang tepat, seperti mengemudikan kendaraan dengan penuh kehati-hatian,” tegas Menag.

MENARIK DIBACA:  MenPAN-RB Kembali Beri Penghargaan kepada  Polresta Pekanbaru

Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga integritas, efisiensi, serta transparansi dalam mengelola anggaran negara. Menurutnya, seorang rektor tidak hanya dituntut untuk pintar membaca situasi, tetapi juga rajin membaca regulasi, khususnya yang terkait pendidikan dan keagamaan.

Menteri Agama juga menyinggung pentingnya memperhatikan kesejahteraan dosen dan tenaga pendidik agar tidak menjadi sumber kontradiksi di kampus. Rektor, katanya, harus menjadi detektor dini atas potensi penyimpangan dan menjaga marwah institusi.

“Beranilah berpikir out of the box. Inovasi penting, asal tidak melanggar aturan. Masyarakat menunggu karya nyata dari para pemimpin kampus,” ujar Menag.

Dalam pemilihan Rektor UIN Suska Riau kali ini Prof. Dr. Leny Nofianti menjadi satu-satunya calon rektor UIN Suska Riau perempuan.

Ia bersaing dengan empat Guru Besar, yaitu Dr. H. Samsul Nizar, MAg, Prof. Dr. H. Akbarizan MAg, MPd, Prof. Dr. H. Muhammad Syaifuddin SAg, MAg, dan Prof. Dr. Hairunas MAg. Nama terakhir merupakan Rektor UIN Suska Riau periode 2021-2025.

MENARIK DIBACA:  BPBD Pekanbaru gencarkan sosialisasi pencegahan dan Mitigasi Bencana

Profil Prof. Dr. Leny Nofianti

Prof. Dr. Leny Nofianti merupakan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Akuntansi. Ia merupakan kelahiran Sungai Salak, 12 November 1975. Ia menyandang gelar profesor di usia yang tergolong muda yaitu 44 tahun.

Anak ke sembilan dari sepuluh bersaudara ini merupakan anak dari almarhum Mustafa Jalal, yang pada masa itu menjadi Kepala Kantor Departemen P dan K Gaung Anak Serka di Teluk Pinang.

Prof. Dr. Leny Nofianti pernah mengenyam pendidikan di SMU 8 Pekanbaru, S1 jurusan Akuntansi Universitas Riau, S2 di Universitas Padjadjaran dan meraih gelar Doktor di kampus yang sama di Universitas Padjadjaran pada tahun 2008.

Di UIN Suska Riau Leny pernah menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.

MENARIK DIBACA:  Kunjungan Pimpinan Baznas Riau di Sambut baik Pimpinan Devisi Syariah BRK

Prof Leny dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial pada 1 Februari 2020. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul: Islamic Governance dalam Meningkatkan Kinerja Perbankan Syariah, Leny Nofianti menyampaikan, ajaran Islam menjadi referensi dalam penerapan Islamic Governance di dunia.

Ia menyebut ada prinsip-prinsip yang perlu dimasukkan dalam Islamic governance dan dapat membantu penerapan tata kelola yang baik pada perusahaan syariah serta menjadi referensi dalam industri perbankan syariah.

Ajaran itu antara lain, Siddiq (honesty), amanah (fulfillment of trust), tabligh (transparency and openness), fathonah (intelligence), tawazun (balance), mas’uliyah (accountability), akhlaq (moral and integrity), a’dalah (justice), hurriyah (independence and responsible freedom), ihsaan (profeslsional), wasathan (fairness), ghirah (spirit/passion), idarah (management), khilafah (leadership), aqidah (trust and confidence), ijabiyah (positive thinking), raqabah (supervision), itqan (continues improvement), dan zuhud (no worldliness).
Sumber:cakaplah

By admin