Prof Dr Khairunnas Rajab MAg, Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

PEKANBARU (HALUANPOS.COM)- Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo, kembali menegaskan komitmennya dalam memberantas perjudian, baik offline maupun online, yang dianggap dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam rangka mendukung upaya ini, Prof Dr Khairunnas Rajab MAg, Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, mengimbau warga kampus, termasuk mahasiswa, untuk turut serta dalam menumpas praktik perjudian.

“Judi online menggiring pelakunya ke dalam fantasi dan ilusi, membuat mereka sulit melepaskan diri dari kecanduan ini. Hidup tanpa judi lebih menjanjikan kehidupan yang realistis dan pragmatis,” ujar Prof Khairunnas. Ia menekankan bahwa judi dalam perspektif apapun adalah kejahatan yang harus diperangi, terutama di kalangan masyarakat religius.

MENARIK DIBACA:  T Azwendy Fajri, SE : Kelalaian OPD Terkait dalam Penayangan Iklan Rokok Menjadi Cacatan Kita

Sebagai langkah nyata, Prof Khairunnas menghimbau tokoh masyarakat untuk membentuk satuan tugas (satgas) anti judi, mulai dari tingkat RT, RW, kelurahan/desa hingga tingkat nasional. “Kepala Sekolah dan Kepala Madrasah juga harus memastikan bahwa para pelajar menjauhi judi dan jika mungkin, mengarahkan mereka untuk menjadi agen pemberantasan perjudian,” tambahnya.

Prof Khairunnas juga menggarisbawahi pentingnya pemenuhan kebutuhan hidup yang tidak selalu harus hirarkis. “Jika kebutuhan dasar seperti makan, minum, seks, dan tempat tinggal tidak terpenuhi, tingkat kejahatan cenderung meningkat karena kebutuhan fisiologis yang terganggu. Pencurian, pemerkosaan, dan pembunuhan seringkali terjadi karena asas-asas ini tidak terpenuhi,” jelasnya. Ia menyarankan agar masyarakat tetap menjaga semangat dan qana’ah sebagai solusi alternatif.

MENARIK DIBACA:  Memperingati Hari Guru, BEM Universitas Riau beserta Mahasiswa Universitas Riau Gelar Aksi Teatrikal GURU di Area CFD

Tantangan terbesar dalam era digital ini adalah arus teknologi informasi yang deras, yang menurut Prof Khairunnas dapat mengakibatkan kesenjangan sosial dan degradasi nilai normatif. “Persoalan mentalitas menjadi taruhan, kestabilan emosional menurun, bahkan tingkat depresi meningkat. Diperlukan kesadaran dan istiqomah agar semua ini bisa dilalui dengan tenang dan berkeadaban,” tambahnya.

UIN Sultan Syarif Kasim Riau sendiri tidak memberikan toleransi bagi mahasiswa yang terlibat dalam judi online. “Kami akan memantau aktivitas mahasiswa. Jika ditemukan indikasi ke arah judi online, kami akan memanggil dan memberikan sanksi tegas,” tegas Prof Khairunnas. Meski demikian, ia mengakui bahwa pemantauan ini cukup sulit dilakukan, sehingga diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak, mulai dari orangtua, sahabat terdekat, dosen, pegawai, dan pihak lain yang dapat memberikan informasi.

MENARIK DIBACA:  Paripurna Laporan Reses, Hamdani Minta Pemko Akomodir Hasil Reses Anggota DPRD Kota Pekanbaru

Sebagai institusi keagamaan, UIN Sultan Syarif Kasim Riau berkomitmen untuk menjaga koridor kebenaran yang disyaratkan, dan berharap mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam upaya pemberantasan judi online di lingkungan kampus dan masyarakat luas.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan bahwa komitmen Presiden Jokowi dalam memberantas judi online dapat terlaksana dengan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat, khususnya warga kampus yang memiliki peran penting dalam mencetak generasi muda yang bersih dari praktik perjudian. (Sadarman). Rls

By admin