PEKANBARU (HALUANPOS.COM)-Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri (BKS-PTN) wilayah Barat menyelenggarakan simposium nasional dengan tajuk “Pengelolaan Dosen dan Kurikulum Program Pendidikan Vokasi dan Pascasarjana yang Adaptif Berdasarkan Permendikbud 53/2023.” Simposium ini diselenggarakan di Aston Priority Simatupang Hotel & Conference Center Jakarta (Juli 2024). Panitia Penyelenggara Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta mengangkat isu-isu krusial dalam pengembangan kurikulum dan pengelolaan dosen pada pendidikan pascasarjana. Hal ini terinspirasi oleh terbitnya Permendikbud Nomor 53 Tahun 2023. Simposium ini menggarisbawahi perlunya adaptasi program Magister dan Doktoral terhadap perubahan SKS dan tugas akhir.
Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Prof Dr Khairunnas Rajab MAg, dalam presentasinya menyoroti pentingnya integrasi kurikulum untuk menyiapkan lulusan menghadapi tantangan di era transformasi digital. “Kurikulum integratif memberikan solusi konkret bagi mahasiswa pascasarjana, khususnya dalam mempersiapkan mereka menghadapi dinamika industri 4.0 yang semakin kompleks,” ujar Prof Khairunnas.
Menurut Prof Dr Khairunnas Rajab MAg, kurikulum integratif saat ini sangat penting karena mempersiapkan mahasiswa pascasarjana untuk menghadapi kompleksitas dan perubahan cepat dalam industri 4.0 atau bahkan 5.0. Dengan pendekatan lintas disiplin, kurikulum ini tidak hanya meningkatkan adaptabilitas dan fleksibilitas mahasiswa dalam menghadapi tantangan teknologi terkini, tetapi juga mendorong kolaborasi dan inovasi yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang kompleks di dunia kerja saat ini.
Simposium ini juga membahas kemudahan akses bagi dosen praktisi dalam mendapatkan pengetahuan terkini serta pengembangan karir mereka di lembaga pendidikan tinggi. Diskusi antar para akademisi dan praktisi pendidikan pascasarjana menjadi sorotan utama, dengan fokus pada upaya peningkatan kompetensi yang holistik yang mengintegrasikan teori dan praktik.
“Perguruan tinggi perlu mengintegrasikan pengetahuan teori dengan pengalaman praktis di lapangan termasuk meningkatkan relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri dan masyarakat, sehingga lulusan yang dihasilkan akan memiliki kompetensi yang holistik yang mencakup tidak hanya aspek akademis saja tetapi juga keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam karir mereka,” kata Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Perkembangan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan global. Simposium ini menjadi momentum penting bagi stakeholder pendidikan untuk berkolaborasi dalam menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja masa depan.
“Dengan kolaborasi yang erat antara akademisi dan praktisi, pendidikan pascasarjana dapat lebih responsif terhadap perkembangan terbaru dalam industri dan mempersiapkan lulusan untuk menjadi pemimpin yang kompeten dan inovatif di masa depan,” kata Prof Khairunnas.
Simposium ini dihadiri oleh Dirjen Dikti dan Dirjen Vokasi, serta sejumlah pakar pendidikan tinggi dan perwakilan lembaga pendidikan, yang bersama-sama mengupas berbagai strategi dan implementasi untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi yang relevan dan adaptif.
Dengan semangat adaptasi dan kolaborasi yang tinggi, simposium ini diharapkan mampu menginspirasi langkah-langkah konkrit bagi institusi pendidikan pascasarjana di seluruh Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan demi masa depan yang lebih baik. (Sadarman). Rilis