THAILAND (HALUANPOS.COM)-Dosen dari STIE Syariah Bengkalis diundang oleh Jabatan Bahasa dan Jurusan Ekonomi Keuangan dan Perbankan Universitas Fatoni, Thailand, untuk menjadi narasumber dalam seminar internasional yang berlangsung pada Senin, 5 Agustus 2024. Seminar yang bertema “Jejak Warisan Rumpun Melayu: Hubungan Kekeluargaan Bengkalis dan Pattani Thailand” ini diadakan di Ruang Pertemuan Universitas Fatoni dan dihadiri oleh mahasiswa serta dosen.

Panitia pelaksana dari Universitas Fatoni menghadirkan beberapa pembicara dari STIE Syariah Bengkalis, Riau, Indonesia. Mereka adalah H. Muhammad Isa Selamat dengan topik “Pattani: Hubungan Kekeluargaan di Rumpun Melayu dalam Menjana Ekonomi Umat,” Khodijah Ishak dengan topik “Model Pengembangan Wakaf sebagai Penguatan Ekonomi Umat,” dan Mashuri dengan topik “Wakaf Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan.” Sementara itu, dari Universitas Fatoni, Assoc. Prof. Dr. Maplee Maekong dan Dr. Suraiya Chapakiya dari Jabatan Bahasa membahas “Bahasa Melayu untuk Bisnis dan Wakaf,” dan Rowiyah dari Jurusan Ekonomi Keuangan dan Perbankan membahas “Peran Koperasi Islam dalam Pengembangan Ekonomi dan Sosial di Thailand.”

MENARIK DIBACA:  Khairul Syaifudin di banjiri dukungan untuk menjabat ketua DPP PPMJR 2017

H. Muhammad Isa Selamat mengungkapkan harapannya bahwa warisan rumpun Melayu dapat memperkuat kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, pelayanan masyarakat, serta pengembangan ekonomi dan budaya Melayu. “Kami berharap jalinan muhibah ini dapat berkesinambungan, sehingga kerja sama dan hubungan kekeluargaan yang pernah terjalin pada era pemerintahan Kesultanan Johor-Riau dengan Pattani dapat dikukuhkan demi kemajuan bersama,” ujarnya.

Dr. Khodijah Ishak, M.E.Sy, membahas peluang pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara kedua wilayah dalam pengembangan ekonomi syariah, terutama di bidang wakaf. “Wakaf sebagai instrumen ekonomi Islam berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan umat. Hal ini dapat menjadi solusi untuk memperbaiki instrumen pembangunan nasional, meningkatkan mutu pendidikan, mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesehatan masyarakat, dan mengembangkan ekonomi rakyat,” kata Ketua STIE Syariah Bengkalis, Riau ini.

MENARIK DIBACA:  Ketua FJMA Desak Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Bunta Sang Gajah jinak di Aceh Timur

Dr. Suraiya Chapakiya dari Universitas Fatoni menyatakan bahwa Jabatan Bahasa Melayu sangat antusias dengan kesempatan yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa mereka untuk memajukan bahasa dan budaya Melayu serumpun. “Kami berharap STIE Syariah Bengkalis, Riau dapat membimbing dan mengangkat Bahasa Melayu sebagai bahasa bisnis dan pendidikan, sehingga dapat membantu memajukan para pelajar Pattani di Thailand Selatan,” ujarnya. Sementara itu, Rowiyah menekankan pentingnya peran koperasi Islam dalam pengembangan ekonomi dan sosial di Thailand. Ia menjelaskan bahwa koperasi telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan serta adil.

Seminar internasional ini tidak hanya memperkuat hubungan akademik antara Indonesia dan Thailand, tetapi juga membuka peluang kolaborasi penelitian di bidang ekonomi syariah, khususnya wakaf. Dengan penyelenggaraan seminar ini, STIE Syariah Bengkalis dan Universitas Fatoni dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan penelitian melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman internasional. (Sadarman/Rilis).

By admin