PEKANBARU (HALUANPOS.COM)-Keberadaan lansia saat ini memang tengah menjadi perhatian pemerintah di masa pandemi Covid-19 ini.
Mereka menjadi prioritas utama program vaksinasi Covid-19, khususnya di tahap kedua yang sampai saat ini masih berlangsung.
Meski demikian, capaian vaksinasi lansia masih terbilang rendah. Seperti halnya di Kota Pekanbaru, vaksinasi lansia baru mencapai 25,5 persen. Total ada 70.384 yang harus menjalani suntik vaksin.
Petugas kesehatan pun dituntut untuk menggalakkan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya vaksinasi kepada masyarakat.
Mereka mengaku banyak mengalami suka duka di lapangan. Seperti yang dialami Lurah Pematang Kapau Tar Ajaman bersama petugas tim vaksinasi Puskesmas Tenayan Raya Kecamatan Kulim.
Menurutnya, respons masyarakat beragam, ada yang menerimanya dengan baik, tapi tak sedikit pula masyarakat yang sudah antipati dengan program vaksinasi Covid-19.
“Senangnya kita bisa bertemu dengan banyak orang di lapangan. Seperti di sebuah rumah lansia Hj Nursima (85) jalan Selamat – Nurul Islam RW 11 RT 04 setelah di vaksin langsung memeluk dan merangkul Lurah saking bahagianya setelah ikut vaksin,” katanya, Selasa (02/11/2021).
Bahkan, ada yang menolak sampai menangis ketika para petugas mengajak vaksinasi.
“Mereka langsung bilang tidak. Misalnya saya bilang nanti vaksin ya bu tapi kita tidak memaksa, mereka langsung jawab tidak takut kalo di suntik nanti terkena stroke,” ungkapnya.
Ia menilai, mereka sudah memiliki mindset buruk tentang vaksinasi.
“Ada yang termakan isu bahwa vaksinya sudah expired date atau kadaluwarsa. Ada juga yang saat di ajak vaksinasi samapai di rumahnya sedang mandi setelah lama menunggu ternyata sudah kabur di rumah, mereka takut vaksin. Ada yang tensinya tinggi. Jadi mereka kapok nggak mau mencoba lagi,” ucapnya. (Kim)