Pekanbaru(Haluanpos.com)- Kisruh perebutan gedung Lembaga Adat Melayu Kota Pekanbaru oleh kepengurusan Datuk Rizaldi Putra selaku ketua DPH Lembaga Adat Melayu Kota Pekanbaru yang terus berlanjut, hal ini membuat perwakilan tokoh masyarakat Senapelan, H Suherman angkat bicara. Kamis(10/3/22)
“Kalau ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau, Datuk Seri Syahril Abu Bakar tidak bisa menyelesaikan kedua kubu kepengurusan Lembaga Adat Melayu Kota Pekanbaru ini, maka kami dari tokoh-tokoh masyarakat Melayu Senapelan akan menduduki gedung LAM kota Pekanbaru ini,” ungkap Suherman
“Adanya keinginan kami untuk mengambil alih gedung LAM kota Pekanbaru adalah untuk melindungi aset Pemko Pekanbaru yang berada di wilayah kecamatan Senapelan. Kami selaku tokoh masyarakat Melayu Senapelan tidak berpihak kepada kepengurusan Datuk Muspidauan maupun Datuk Rizaldi Putra. Kami tidak ingin kisruh perebutan gedung LAM Pekanbaru terus terjadi diwilayah kami,” ungkap Suherman
“Namun kami selaku tokoh masyarakat Senapelan menjadi heran saja, kenapa LAM Riau membiarkan dualisme kepengurusan Lembaga Adat Melayu Kota Pekanbaru kisruh sampai saat ini. Artinya, kami menduga adanya pembiaran oleh ketua DPH LAM Riau Datuk Seri Syahril Abu Bakar,” ungkap Suherman
“Selain itu, kami dari tokoh masyarakat Senapelan mendukung siapapun yang menjadi ketua LAM Pekanbaru dan menduduki gedung LAM Pekanbaru ini, asalkan mendapatkan persetujuan dari pemerintah kota Pekanbaru, apalagi Gedung LAM Pekanbaru ini aset yang perlu kita jaga bersama,” ujar Suherman
Sekali lagi kami berharap kepada kepengurusan Lembaga Adat Melayu Riau baik DPH maupun MKA bisa menyelesaikan persoalan LAM Pekanbaru ini, Malu rasanya kami melihat kisruh yang dilakukan oleh anak keponakan kami, seharusnya persoalan ini dapat diselesaikan secara alur dan patut oleh LAM Riau,” harap Suherman. (YS)