
ACEHTIMUR(HPC)-Terkait dipasokan tenaga kerja luar aceh oleh perusahan PT. BNP serta PT. JEC dan PT. Medco Menjadi perbincangan hanggat di kalangan LSM, Aktifis dan Para Organisasi ke mahasiswaan Serta Masyarakat di aceh khusunya di aceh timur. Hal itu Menjadi Perbincangan Topic Pertama Di berbagai tempat.
Salah satu Ketua Asosiasi kontraktor Aceh (AKA) BPD Aceh Timur, Abdul Hadi Abidin. (adi maros) dan merangkut Pemuda Aceh Timur, pada, Minggu, (23/07/17). turut Mengkritik keras Sikap Perusahan PT. Medco yang diduga turut mempasokkan Tenaga kerja Luar aceh ke Aceh timur secara diam diam, Menurutnya itu sanggat tidak wajar, pasalnya Putra lokal juga mampu bekerja di perusahaan besar seperti medco di luar aceh.
” Kepada Perusahaan tersebut diharapakan jangan menzalimi, menghianati kearifan lokal aceh apapun alasannya, tidak benar memasukan pekerja luar secara diam diam, terkecuali kebutuhan kemampuan skill khusus, yang tidak dimiliki oleh pekerja lokal. “terang Abdul Hadi Abidin alias Adi Maros kepada Haluanpos.com.
Selain itu, Adi maros juga melontarkan,” Tidak ada alasan bagi perusahan PT. Medco untuk tidak mempekerjakan warga lokal, pasalnya Semua itu jika ada kemauan pasti ada ada jalan, seperti memberikan sedikit pemahaman, serta cara kerja atau skill kepada warga lokal, agar mereka memliki skill seperti yang di butuhkan oleh perusahaan, jadi tidak ada cerita jika PT Medco Katakan Orang aceh malas, itu salah besar dan saya tidak terima dengan bahasa demikian. “Lontar ady maros dengan tegas.
Tambahnya, kami tidak mau mengungkin-ungkit sejarah masa lalu. ” Sejarah perusahan besar migas di aceh, sudah banyak melukai hati masyarakat di aceh, seperti di aceh utara Exxon Mobile. Jadi masyarakat aceh sidah trauma dengan perusahaan migas. jadi kami masyarakat di aceh timur jangan hanya menikmati debu, asap, limbah sementara yang menikmati pekerjaan orang luar. “Tambahnya
Ia berharap Pemerintah segera turun tanggan untuk menyelesaikan masalah ini, jangan asal bicara saja, namun jika perlu berisangsi untuk perusahaan tersebut.
Laporan:Ilham Zulfikar