TEHRAN – Iran jadi salah satu pihak yang tak terima atas tertundanya pembicaraan damai Suriah. Beberapa waktu lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya memutuskan penundaan perundingan intra-Suriah itu di Jenewa, Swiss, selama tiga pekan.
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Iran, Hossein Amir-Abdollahian menyatakan, tertundanya pembicaraan untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Suriah hingga 25 Februari 2016 mendatang, tak lepas dari tidak relevannya undangan terhadap kubu oposisi.
Amir-Abdollahian bahkan menyebut kubu oposisi HNC (High Negotiation Committee), tak hanya mewakili kelompok moderat, tapi juga mewakili teroris.
“Faktor yang menciptakan masalah pada pertemuan tentang Suriah di Jenewa, adalah karena tak adanya pembedaan antara oposisi dan teroris,” seru Amir-Abdollahian dalam pembicaraannya via telefon dengan Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura.
“Keberadaan kelompok teroris tertentu, bukanlah hal yang konstruktif,” lanjutnya, sebagaimana dinukil Middle-East Online, Kamis (11/2/2016).
Persoalan ini juga akan diajukan sebagai isu tersendiri oleh Menlu Iran, Javad Zarif, jelang pertemuan 17 negara terkait konflik Suriah di Munich, Jerman hari ini, Kamis (11/2/2016) waktu setempat.
(Sumber : http://news.okezone.com/)
