BENGKALIS (HPC)-Tim Pengabdian Masyarakat Tematik Desa Tanjung Leban yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) berhasil mengemban tugasnya dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 di Lapangan Sepak Bola dusun bakti, Desa Tanjung Leban, pada Sabtu (17/8/2019) pukul 09.00 WIB.
Upacara tersebut, dipimpin langsung oleh Kepala Desa Tanjung Leban, H. Atim. Pada amanat upacara, H. Atim mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan di Indonesia.
“Sebagai bangsa Indonesia, kita harus bangga dan mengisi kemerdekaan dengan persatuan. Anak-anak harus berprestasi, rajin belajar dan berbudi pekerti yang baik. Dengan begitu, pembangunan desa akan semakin baik juga untuk Indonesia ke depannya” ungkap H. Atim selaku inspektur upacara.
Sementara itu, pembawa bendera merah putih pada penaikan bendera Lena Artika, mengaku bangga dan senang bisa menaikkan bendera dengan baik dan benar.
“Tentu saja, ini pengalaman yang berharga bisa mengibarkan bendera bersama tim pengabdian masyarakat disini. Saya berharap paskib tahun depan harus lebih baik lagi”.
Tim pengabdian Universitas Riau Desa Tanjung Leban yang tergabung dalam paskibraka terdiri dari 8 orang mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas yaitu, Fakultas Teknik, FKIP, MIPA dan Keperawatan, mahasiswa Kukerta UIN Suska Riau dan pemuda di Tanjung Leban.
Hal senada juga disampaikan Koordinantor Desa, Rizan Hasbullah yang mengapresiasi atas kesuksesan penaikan upacara bendera.
“Ya, karena ada kerja sama yang baik antara kukerta UNRI dan UIN Suska Riau serta masyarakat di Desa Tanjung Leban, pengibaran bendera dapat terlaksana dengan baik dan lancar”, tutur Rizan mahasiswa Fisip angkatan 2016 tersebut.
Poniran selaku anggota paskibraka mengaku terharu atas kesuksesan pengibaran bendera merah putih yang dilakukan pada pagi kemarin.
“Ada sedikit perasaan haru ketika kami berhasil mengibarkan bendera merah putih ditambah dengan suasana pedesaan yang tenang pasti momen ini akan selalu dikenang”, jelas Poniran yang juga merupakan mahasiswa dari jurusan Kimia MIPA Universitas Riau.
Di dalam upacara tersebut Rahmadi dan Dea Putri dari tim pengabdian Universitas Riau menceritakan suka duka dalam mengikuti latihan selama 2 minggu.
“Kami berlatih dari pukul 14.00 sampai 17.00 WIB setiap harinya. Ditengah terik panas matahari kami serius tapi santai dalam latihan untuk mengibarkan bendera merah putih”, ungkapnya.
Upacara berlangsung hening dan hikmat dalam pelaksanaannya diselingi dengan menyanyikan lagu-lagu wajib nasional dan pembacaan doa meminta Indonesia supaya diberikan keberkahan dan kemajuan di berbagai sektor. (rilis/annisa)