Target Retribusi Belum Tercapai, UPT Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya Siapkan Berbagai Program

0
681

PEKANBARU(HPC)-Keberadaan museum bukan hanya sebagai tempat koleksi-koleksi benda sejarah, tetapi juga sebagai wadah edukasi bagi masyarakat dan pelajar, mahasiswa untuk mengetahui dan mengenal warisan budaya yang ada didaerah. Namun keinginan masyarakat, pelajar, mahasiswa serta wisatawan belumlah begitu besar untuk berkunjung kemuseum Sang Nila Utama Provinsi Riau ditahun 2019 kemaren. Hal ini terungkap bahwa jumlah kunjungan Museum Sang Nila Utama Provinsi Riau di tahun 2019 hanya mencapai 31.381 orang dari berbagai kalangan.

Kepala UPT Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Dra Asmiati mengakui bahwa jumlah pengunjung Museum Sang Nila Utama Provinsi Riau ditahun 2019 berjumlah 31.381 orang dan jumlah ditahun 2019 jauh menurun jika dibandingkan ditahun 2018 yang mencapai 45 Ribu orang,” ungkap Asmiati. Jumat(24/1/2020)

“Menurunnya jumlah kunjungan baik siswa TK, SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Masyarakat, Ormas serta wisatawan dan peneliti disebabkan karena diberlakukannya retribusi biaya masuk Museum yang telah diatur didalam Perda ditahun 2019. Sedangkan ditahun 2018 pihak Museum Sang Nila Utama Provinsi Riau tidak memperlakukan biaya masuk museum. Diberlakukannya biaya masuk Museum ditahun 2019 kemaren, mungkin tidak semua sekolah mampu membayar retribusi biaya masuk Museum. Selain itu, suasana libur sekolah akibat bencana banjir yang terjadi didaerah dan juga bencana asap juga mempengaruhi menurunnya pengunjung museum,” ungkap Asmiati.

Salah satu yang lainnya, tata pamer belum berubah secara signifikan, tetapi kita sudah melakukan koleksi yang lama dengan yang baru dengan tidak menghilangkan histrory lama. Kalau sosialisasi, sudah penuh kita lakukan, seperti Museum Masuk Sekolah Tingkat SLTA se-Riau melalui dana DAK, tetapi mungkin sosialisasi berbasis IT yang kurang,” ungkap Asmiati

Memang UPT Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Riau ditahun 2019 belum mencapai target yang telah ditetapkan, baik retribusi pengunjung museum, retribusi sewa gedung Olah Seni Taman Budaya yang kita nilai tidak representatif dan termasuk Wisma Taman Budaya sendiri,” ujar Asmiati

Kedepan, sambung Asmiati, untuk langkah kedepan kita tetap optimis dengan melakukan sosialisasi dan promosi untuk menarik pengunjung ke Museum Sang Nila Utama Provinsi dan ditahun 2020, dan kita akan melakukan berbagai kegiatan melakukan workshop membuat batik, tembikar dan pameran Museum. Dan akan melakukan sosialisasi melalui publik melalui media cetak dan online,” ungkap Asmiati.(Yusuf)