Ratusan Siswa Ikuti Dialog Budaya Melayu Di Dinas Kebudayaan Provinsi Riau

0
817

PEKANBARU(HPC) –Secara resmi, Sekretaris Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Fuadi, SH, M.Si membuka acara Dialog Budaya Melayu yang ditaja oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Riau melalui Bidang Diplomasi dan Promosi Budaya dengan Tema “Merawat Warisan Budaya Melayu Riau” digedung Olah Seni Taman Budaya Provinsi Riau. Rabu(12/2/2020)

Datuk Seri Al-Azhar selaku nara sumber didalam acara Dialog Warisan Budaya Melayu Riau memberikan ulasan tentang warisan budaya kepada ratusan siswa-siswi serta guru yang menjadi peserta pada acara dialog.

Ratusan siswa-siswi menghadiri acara Dialog Budaya Melayu yang ditaja oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Riau
Ratusan siswa-siswi menghadiri acara Dialog Budaya Melayu yang ditaja oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Riau

“Warisan budaya Melayu itu dapat diwariskan melalui Dua cara, Pertama Warisan secara Empirik (pengelaman).
Dimana Atuk atau Nenek yang telah banyak memiliki pengetahuan dan warisan budaya mempratekan kehidupannya kepada bapak dan ibu kita. Kemudian warisan tersebut terus mengalir keanaknya. Kedua, warisan budaya melalui proses pembelajaran, seperti memberikan pembelajaran pengobatan tradisional, seperti menutup luka dengan menggunakan dedaunan atau menggunakan sarang laba-laba sehingga darah tidak mengalir keluar dari luka. Kemudian belajar terhadap teks-teks naskah Melayu kuno dan karya-karya sastra lisan serta karya seni Melayu. Bahkan belajar terhadap warisan budaya tak benda dan kawasan cagar budaya yang ada,” ungkap Al Azhar

Diera globalisasi sekarang ini, anak muda jangan takut dengan globalisasi dan anak muda jangan menerima apa saja, tetapi anak muda sekarang ini harus berani untuk belajar, memahami terhadap warisan budaya kita. Apakah itu warisan berwujud nilai-nilai dan warisan berbentuk norma-norma,” ungkap Al Azhar yang memberikan materi pada acara dialog.

Salah satu peserta dari SMA Ekatama Pekanbaru Rezi mempertanyakan bagaimana memotivasi kami untuk mencintai warisan budaya kita sendiri, namun Datuk Seri Al Azhar menyatakan bahwa cara untuk memotivasi adalah kita harus mencintai budaya itu sendiri, seperti kita membiasakan diri untuk berpantun, sehingga lama kelamaan rasa kecintaan kita terhadap pantun semakin besar,” ungkap Al Azhar

Sekretaris Fuadi, SH, M.Si dalam sambutannya menambahkan, Adapun cara dialog budaya dengan tema Merawat Warisan Budaya Melayu Riau
memang menjadi tanggungjawab kita bersama, makanya kita harus memberikan pemahaman tentang nilai-nilai budaya melalui Dialog Budaya Melayu kepada generasi muda sekarang ini. Dengan nara sumber Datuk Seri Al Azhar selaku ketua MKA LAMR, dialog ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman sehingga generasi muda mengetahui tentang warisan budaya yang ada di Provinsi Riau ini,” ungkap Fuadi

Ketua Pelaksanaan Dialog Budaya Melayu, Tugiman menambahkan, Adapun kegiatan ini diikuti 100 peserta dari siswa-siswi SMA Global Pekanbaru dan SMA Ekatama Pariwisata kota Pekanbaru beserta perwakilan guru. Sedangkan untuk narasumber dialog yakni Datuk Seri Al Azhar. Kegiatan dialog yang kita lakukan merupakan salah satu program dari Bidang Diplomasi dan Promosi Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Riau ditahun 2020 ini,” ungkap Tugiman. (Yusuf)