Laporan : Marzuki. S.Hum
KAMPAR (HPC)– Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sekolah Tinggi Agama islam Lukman Edi (Stai LE) Pekanbaru memberi bantuan kepada korban banjir kabupaten kampar. Bantuan ini diberikan oleh BEM Stai LE itu langsung kepada Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu.
Hal ini langsung disampaikan oleh orang Nomer satu Di BEM Stai LE itu, Bung Moh Arief, berserta Rombongan ketika ditemui di lokasi korban banjir desa Buluh Cina. Dirinya bersama rekan-rekan BEM sangat antusias melihat musibah banjir yang menerpa kabupaten Kampar.
“ melihat musibah banjir dikabupaten kampar kita sangat perihatin, sehingga kami keluarga besar BEM Stai LE ini turun kejalan untuk melakukan pengalangan dana selama tiga hari dan alhamdulillah pada hari ini kami langsung menyalurkannya kepada saudara kita di Desa Buluh Cina kabupaten Kampar ini.” Kata Moh Arief Ketika diwawancarai haluanpos.com, Rabu (8/3/2017).
Lebih lanjut di katakan Ketua BEM Stai Le kegiatan ini merupakan dapat menjadi, sebuah implementasi bagi rekan-rekan mahasiswa yang membantu korban banjir. Yang terjadi sekarang ini banyak desa-desa di kabupaten kampar yang tergenang banjir semoga ini menjadi semangat bagi yang lain.
“Kami ini membuat kegiatan ini karena terpanggil ketika melihat bencana alam yang terjadi di Kabupaten Kampar, sehingga dengan itu kami menggalang bantuan dengan masyarakat, BEM Stai Le juga melakukan pengalangan dana di simpang-simpang lampu merah yang adi di Pekanbaru.” Ujar Tokoh Aktivis Muda kabupaten Meranti itu.
Dalam pantauan haluanpos.com dilapangan tampak Moh Arief, Selaku Ketua BEM Stai Le, yang didampingi langsung Oleh Isnaini selaku wakil ketua BEM Stai Le, Bukhori Dahlan, dan Nurholis. Moh Arief menayatakan ini adalah bukti nyata sebagai mahasiswa langsung bergerak untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah.
“ kita langsung gerak karena kita adalah Agen Of Change Lokasi yang kita kunjungi dikecamatan Kuok dan Desa Buluh Cina, adapun yang kita memberi adalah bantuan pakaian layak pakai, sembako, peralatan mandi semua ini kita beli hasil dari pengalangan dana yang kita lakukan. Bahkan kita juga dibantu dari Pondok Pesantren Prof Mujahidin al-Mutahajah yang membantu berupa pakaian layak pakai dan sembako.” Tutup Moh Arief yang juga Pengurus di Komunitas Pena Kelana Indoensia.*
