NEW YORK – (HPC) – Seorang penumpang di depak dari pesawat JetBlue setelah berani menghardik Ivanka Trump, putri presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang satu pesawat dengannya. Penumpang itu meneriaki Ivanka dengan menghina Trump.
Insiden itu terjadi saat pesawat berada di Bandara Internasional John F Kennedy (JFK), New York, kemarin. “Ayahmu perusak negara,” teriak penumpang itu kepada Ivanka, seperti dilaporkan sejumlah media AS mengutip para saksi mata.
Pihak JetBlue Airways Corp dalam sebuah pernyataan mngonfirmasi tindakan maskapai untuk mengeluarkan penumpang yang menghardik putri Trump itu. Maskapai tidak merinci identitas penumpang yang didepak itu.
”Keputusan untuk mengeluarkan pelanggan dari penerbangan tidak dianggap remeh,” bunyi pernyataan tertulis JetBlue, seperti dikutip Reuters, Jumat (23/12/2016). ”Dalam hal ini, tim kami bekerja untuk kembali mengakomodasi dia pada penerbangan yang tersedia berikutnya,” lanjut pernyataan JetBlue.
Seorang penumpang lainnya di pesawat yang sama, Marc Scheff, mengatakan ketika penumpang pria bereaksi agresif saat melihat putri Donald Trump.”Ya Tuhan. Ini adalah mimpi buruk!,” kata Scheff menirukan ucapan penumpang yang didepak tersebut.
Scheff duduk di depan bangku Ivanka. Dia berencana terbang ke San Francisco. Menurutnya, penumpang pria tersebut mulai gemetar ketika pihak pesawat memutuskan untuk mengeluarkannya.
Masih menurut Scheff, staf JetBlue mendekati dan menenangkan penumpang pria itu. Tapi, penumpang tersebut terus berteriak kepada Ivanka.”Mereka merusak negara kita, sekarang mencoba (untuk) merusak penerbangan kami!,” teriak penumpang pria tersebut.
Meski penumpang pria yang didepak itu tidak diketahui identitasnya, namun seorang pengguna Twitter, Matthew Lasner, yang dikutip oleh TMZ, mengatakan suaminya menghadapi Ivanka Trump dan suaminya, Jared Kushner, di bandara.
”Ivanka dan Jared di JFK T5, terbang (dengan pesawat) komersial,” tulis Matthew Lasner via akun Twitter @mattlasner, sebelum akhirnya tweet tersebut dihapus. ”Suami saya mengejar mereka, melecehkan mereka. #banalityofevil.”
Lasner yang tercatat sebagai seorang profesor di New York Hunter College, tidak menanggapi permintaan komentar menyusul tulisan di akun Twitter-nya yang telah dihapus. (***)
Sumber :Sindonewscom
