Bupati Kepulauan Meranti Lepas Peserta Jambore Karhutla ke Siak

0
45

MERANTI (HALUANPOS.COM) – Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, melepas 45 peserta Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2025 di Halaman Kantor Polsek Tebingtinggi, Jalan Pembangunan II Selatpanjang, Rabu (23/4/2025).

Para peserta tersebut akan mengikuti kegiatan tingkat Provinsi Riau yang digelar di Bumi Perkemahan Tahura Minas, Kabupaten Siak, pada 24 hingga 27 April 2025 mendatang.

Peserta dari Kepulauan Meranti merupakan utusan dari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka, terdiri atas 20 laki-laki dan 25 perempuan. Mereka akan bergabung dengan perwakilan dari seluruh kabupaten/kota se-Riau, serta unsur TNI, Polri, pelajar, mahasiswa, dan berbagai organisasi masyarakat.

Atas nama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Asmar mengucapkan terima kasih kepada Kwartir Cabang Gerakan Pramuka, Polres Kepulauan Meranti, serta para kepala sekolah SMA/SMK/MA yang telah mengutus adik-adik Pramuka untuk mengikuti kegiatan tersebut.

“Semoga menjadi kontribusi nyata dalam membentuk generasi peduli lingkungan,” ujar Bupati.

Dia juga memberikan pesan khusus kepada para peserta agar menjaga sikap selama mengikuti kegiatan. Ia menegaskan bahwa seluruh peserta membawa nama baik daerah, bukan sekadar mewakili gugus depan.

“Kakak berpesan kepada adik-adik, ikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan disiplin, jaga tutur kata dan perilaku, karena apa yang kalian lakukan akan menjadi penilaian bagi penyelenggara dan peserta lainnya. Kalian adalah wajah Kepulauan Meranti di ajang ini,” tegasnya.

Kegiatan itu diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga, bekerja sama dengan TNI/Polri. Jambore Karhutla 2025 mengusung konsep edukatif berbasis kepramukaan yang dikemas dalam kegiatan perkemahan yang kreatif, menyenangkan, dan berkesan.

Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran lingkungan serta membangun komitmen bersama dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Jambore Karhutla 2025 bukan sekadar ajang pertemuan Pramuka, melainkan juga wahana edukasi masyarakat dalam memahami pentingnya menjaga hutan dan lahan dari ancaman kebakaran.

Selain pelatihan teknis dan simulasi lapangan, kegiatan ini juga dirancang untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan meningkatkan keterampilan penanggulangan bencana di kalangan generasi muda. Rls