Pekanbaru(Haluanpos-com)-Dalam rangka mengsenergikan program Lembaga Adat Melayu Riau Kota Pekanbaru, maka Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAM Riau kota Pekanbaru, Datuk Seri Muspidawan serta pengurus mendatangi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru, Jumat(5/11/21).

Dimana kedatangan rombongan LAM Riau kota Pekanbaru disambut oleh Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru, Masriah dan para Kabid Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru.

Ketua Umum DPH LAM Riau kota Pekanbaru, Datuk Seri Muspidawan dan rombongan berdiskusi dengan kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru Masriah dikantor Disbudpar kota Pekanbaru.(Siswandi)
Ketua Umum DPH LAM Riau kota Pekanbaru, Datuk Seri Muspidawan dan rombongan berdiskusi dengan kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru Masriah dikantor Disbudpar kota Pekanbaru.(Siswandi

Usai pertemuan, ketua DPH LAM Riau Kota Pekanbaru, Datuk Seri Muspidawan mengatakan, Adapun maksud dan tujuan kita datang ke Disbudpar kota Pekanbaru, pertama dalam rangka silahturahmi agar kita saling kenal dan mengenal satu sama yang lainnya. Kedua, Karena didalam Perda LAM Riau kota Pekanbaru bahwa Pemerintah kota Pekanbaru melalui Disbudpar kota Pekanbaru merupakan stek holder yang paling tepat untuk mengembangkan adat dan budaya Melayu di kota Pekanbaru ini.

” Dalam pertemuan tadi, banyak hal yang kami diskusikan terutama program-program dalam pengembangan adat dan budaya Melayu. Seperti, kita mengajak seluruh komponen masyarakat, terutama kantor pemerintahan, BUMD, swasta dan perumahan agar menonjol ciri khas atau simbol Melayu yang hampir punah yakni memasang lembayung disetiap perkantoran dan pintu gerbang yang ada,” ungkap Muspidawan

MENARIK DIBACA:  Wagubri Himbau Seluruh OPD dan BUMD di Lingkungan Pemprov Riau Untuk Berzakat

“Selain itu, bagaimana kita bersama-sama menampilkan ciri khas makanan Melayu (kuliner) kepada masyarakat luas, termasuk juga masalah adab upacara pernikahan dan tata rias kegiatan menari yang selama ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat,” ungkap Muspidawan

“Untuk itu perlu senergitas antara LAM Riau Kota Pekanbaru dengan Disbudpar kota Pekanbaru agar pengembangan adat dan budaya Melayu di kota Pekanbaru diketahui oleh semua elemen masyarakat kota Pekanbaru. Bahkan kita perlu melakukan pelatihan dan diskusi terkait masalah adat dan budaya Melayu yang selama ini hampir terlupakan dan dilupakan oleh masyarakat,” ujar Muspidawan.

Sementara itu, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru,
Dra Masriah menambahkan, Kita menyambut baik atas kedatangan Ketua DPH LAM Riau serta rombongan dalam hal membahas persoalan pengembangan adat dan budaya Melayu di kota Pekanbaru,” ungkap Masriah

MENARIK DIBACA:  Kunjungi Tanah Datar, Tuahmadani Menuju Kota Terindah di Dunia

” Alhamdulillah, banyak hal yang kami terima dari LAM Riau kota Pekanbaru dalam diskusi singkat terkait dalam pengembangan adat dan budaya Melayu di kota Pekanbaru ini,” ungkap Masriah

“Sesuai dengan tupoksi kami dibidang kebudayaan tentunya program-program yang sudah tersusun dari LAM Riau kota Pekanbaru bisa berkolaborasi dengan program Disbudpar kota Pekanbaru, terutama dalam mengangkat adat dan budaya Melayu yang hampir tenggelam di era globalisasi ini,” ungkap Masriah

“Memang banyak hal yang perlu kita tegakkan kembali masalah adat dan budaya ditengah masyarakat, seperti minimal satu hari diwajibkan seluruh pegawai negeri, BUMD dan swasta, ormas agar menggunakan pakaian Melayu yang disertai dengan tanjak. Kemudian masalah makanan(kuliner) ciri khas Melayu yang perlu kita kembangkan, baik di hotel-hotel maupun di restoran dan kafe serta setiap acara ataupun kegiatan. Kemudian masalah tata cara adat pernikahan yang perlu kami diskusikan kembali bersama LAM Riau kota Pekanbaru,” ungkap Masriah

MENARIK DIBACA:  Dua Caketum HIPMI Riau Adu Gagasan di Debat Kandidat, Siapa Unggul?

” Untuk masalah bahasa Melayu, memang dialek bahasa Melayu itu banyak, ada bahasa Melayu kepulauan dan ada bahasa Melayu Riau daratan. Maka dari itu, untuk masalah bahasa maka Pemko Pekanbaru akan membangun Monumen Nasional dan Museum Nasional Bahasa. Dimana didalam museum nasional tersebut, bukan saja bahasa Melayu tetapi ada Tujuh Ribuan bahasa dari berbagai daerah. Jadi, inilah salah satu bentuk pengembangan adat dan budaya Melayu dari pemerintah kota Pekanbaru, mudah-mudahan kerjasama dengan LAM Riau kota Pekanbaru dalam hal pengembangan adat dan budaya Melayu di kota Pekanbaru bisa tercapai dengan baik,” harap Masriah(YS)

By admin