Pekanbaru(Haluanpos-com)-Dengan penuh kehati-hatian dalam menjawab persoalan, 12 peserta Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan Tingkat SMP/MTs se-Riau yang ditaja oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Riau melalui Unit Pelaksana Teknis Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya bersaing secara ketat.
Perlombaan itu dilaksanakan selama Tiga hari di salah satu hotel di Kota Pekanbaru, yakni dimulai pada 11 s.d 14 Agustus dengan mengusung tema ‘Pelajar Indonesia Berkarakter, Berprestasi dan Berkebudayaan’, bertujuan untuk membangkitkan minat siswa, pelajar, generasi muda serta masyarakat untuk mengunjungi museum, dimenangkan oleh SMP Negeri Bernas Binsus Pelalawan sebagai juara satu.

Kepala Dinas Kebudayaan Riau Raja Yoserizal Zen usai menyaksikan perlombaan mengatakan, Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan daya apresiasi siswa terhadap kebudayaan Indonesia sebagai wujud nyata kontribusi Museum Sang Nila Utama dalam upaya melestarikan kebudayaan bangsa,” ujar Yoserizal Zen, Kamis (12/8/21).
Dikatakan Yose, ada 12 tim utusan dari 12 kabupaten/kota di Riau yang mengikuti perlombaan tersebut. Masing-masing tim terdiri dari 3 orang.
Dari perlombaan itu, SMPN Bernas Binsus Pelalawan keluar sebagai juara pertama. Diikuti SMPN 1 Bangkinang Kota dan SMPN 3 Dumai sebagai juara II dan III.
Sementara, juara harapan I diraih SMPN 1 Mempura, juara harapan II SMPN 1 Rengat dan juara harapan 3 SMPN 3 Bengkalis. Dimana para pemenang lomba mendapatkan hadiah berupa piala, sertifikat, dan uang pembinaan.
“Untuk juara I, SMPN Bernas Binsus Pelalawan akan mewakili Provinsi Riau dalam LCC Museum Tingkat Nasional,” sebut Yose.
“Insya Allah kegiatan itu (LCC Tingkat Nasional,red) akan diselenggarakan, untuk babak penyisihan secara daring dan babak final secara luring, yakni di bulan Oktober bersamaan dengan Pekan Kebudayaan Nasional di Jakarta,” ungkap Yoserizal Zen
Dalam kesempatan itu, Yose mengatakan, museum merupakan salah satu media pembelajaran pendidikan sejarah dan budaya yang sangat penting. Bak jendela dunia yang mampu membuka mata kita terhadap sejarah kehidupan dan perjalanan panjang bangsa.
Proses tersebut akan membantu siswa untuk menyusun dan membangun kerangka berpikir atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Strategi pengalaman belajar langsung ini lebih diutamakan dibandingkan sekedar mengingat pengetahuan.
Kunjungan ke museum memberikan ruang sangat luas pada siswa untuk menemukan sendiri berbagai pengetahuan. Para siswa dapat melakukan observasi sendiri, menginvestigasi, menganalisis sekaligus mampu membangun konsep sendiri.
“Lomba cerdas cermat ini membantu siswa mengingat sekaligus memahami mengenai museum, termasuk sejarah dan perjuangan bangsa dibanding sekedar berkunjung biasa,” ungkap Raja Yoserizal Zen.(YS)