Pekanbaru (HPC)-Ternyata dibalik keindahan kawasan objek wisata bahari pulau jering Teratak Buluh kabupaten Kampar yang baru ditemukan mahasiswa beberapa bulan lalu, adanya sebuah goresan kecemburuan sosial bagi masyarakat setempat.
Menurut pendapat salah satu Pemerhati Kebudayaan dan Objek wisata Pekanbaru, Drs Riyono Gede Trisoko MM, bahwa adanya kecemburuan sosial di dalam pengembangan kawasan wisata khususnya pulau jering Teratak Buluh kabupaten Kampar sebenarnya tidak harus selalu jadi konflik sosial meskipun terkadang konflik sosial mampu memberikan dampak positif.
“Saya rasa, peristiwa konflik sosial yang muncul di pengembangan destinasi wisata bahari pulau jering itu sebenarnya lebih mengarah kepada kematangan pranata sosial dalam menyikapi euforia pariwisata dalam masyarakat”,ungkapnya, Selasa (16/1/2018) dikediamannya.
Terus, tidak tertutup kemungkinan, peran serta masyarakat dan pemerintah untuk pengembangan destinasi wisata bahari pulau jering akan menjadi kebanggaan tersendiri.
Peran yang sangat besar itu juga mampu mempercepat proses pengusulan pembangunan wilayah objek wisata tersebut.
“Maka dari itu, saran saya agar bisa sama-sama menjaga dan melestarikan obyek wisata bahari pulau jering dengan sebaik-baiknya “, pungkasnya. (lia)