Festival Sagu Nusantara, Konsolidasi Peradaban Ekologi Sagu pada Hutan Gambut di Sungai Tohor

0
558

MERANTI (HPC) – Festival Sagu Nusantara tahun 2020 kali ini mengusung tema “Urun, Rembuk, Konsolidasi dan Silahturahmi Pemangku Kepentingan Dalam Melestarikan Peradaban Ekologi Sagu pada Hutan Gambut demi keberlanjutan Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat bertempat di Sanggar Seni desa Sungai tohor kecamatan Tebing tinggi timu kabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu (15/3).

Dihadiri Dirjend Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementrian Lingkungan Hidup RI RM. Karliansyah, Deputi 4 BRG RI Dr. Haris Gunawan, Deputi Produksi dan Pemasaran Kementrian Koperasi RI Ir. Victoria Boru Simanjuntak, Staf Khusus Kementrian LHK RI, Wakil bupati Kepulauan Meranti Drs. Said Hasyim, M.Si beserta rombongan.

Abdul Manan dalam sambutan ketua Panitia Pelaksana mengatakan, kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dan gotong royong masyarakat selama 3 bulan terakhir untuk membangun bazar dan menyiapkan aneka makanan olahan Sagu serta kerajinan hutan Gambut yang akan ditampilkan kepada pengunjung.

Disamping itu makanan dalam stand bazar juga dipamerkan aneka produk olahan Sagu seperi Gula Sagu, Beras Sagu, Mie Sagu hingga pupuk Organik dari limbah Sagu yang diklaim sangat baik untuk menyuburkan tanah.

Menanggapi pelaksanaan kegiatan itu Wabup Said Hasyim, mengucapkan apresiasi kepada panita khususnya masyarakat yang sangat bersemangat untuk memperkenalkan Sagu Meranti, melestarikan dan menjaga ekosistem Gambut dari kerusakan.

“Jika kita merusak ekosistem maka secara tidak langsung kita sudah merusak kelangsungan kehidupan kita, jadi mari kita jaga alam ini, Wabup juga bercerita tentang Sentral Industri Sagu seluas 5 Hektar yang sudah dibangun diwilayah  desa Sungai Tohor, meski sudah ada namun belum dapat difungsikan karena masih ada beberapa fasilitas yang belum selesai.

“Saat ini Sentral Sagu masih butuh beberapa fasilitas lagi seperti Gudang untuk menyimpan hasil produksi dan juga tenaga ahli yang mampu mengelolanya, ia berharap pembangunan Sentral Sagu ini dapat segera dituntaskan dan tentunya dengan bantuan Kementrian terkait.

Selanjutnya kepada Dirjen Kementrian Lingkungan Hidup, Wabup juga mengusulkan bantuan bibit untuk ditanam pada lahan-lahan tidur yang ada diseluruh Meranti, adapun bibit diusulkan adalah yang sesuai untuk lahan Gambut seperti Nenas, Lidah Buaya, Pinang dan tanaman produktif lainnya, gunanya agar lahan tidur ini bisa terus dipantau dan diawasi selain menghasilkan juga bisa mencegah terjadinya kebakaran,” pungkas Wabup.

Usulan Wabup tersebut mendapat tanggapan dari Deputi Produksi dan Pemasaran Kementrian Koperasi RI Ir. Victoria Boru Simanjuntak. Diakuinya Kementrian Koperasi sangat komit mendukung terwujudnya kedaulatan pangan di Indonesia dan Meranti sebagai pemasok 80 persen kebutuhan Sagu Nasional sangat layak untuk mendapat perhatian dan dukungan.

Menurut Victoria, mengelola sagu bukan hanya sekedar mengelola tapi harus memikirkan juga dampak lingkungan, menyinggung soal Sentral Sagu, Kementrian Koperasi siap mensuport asalkan Sentral Sagu dikelola oleh Koperasi dan UKM menurutnya dikelola oleh koperasi tentunya akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Jika dikelola oleh Koperasi Kementrian dapat memberikan pendampingan model bisnis dan branding, jadi intinya untuk sukses tidak bisa bekerja sendiri-sendiri tapi harus ada kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan Pusat,” tukas victoria

Hal senada juga dikatakan oleh Dirjend Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementrian Lingkungan Hidup RI RM. Karliansyah, atas nama Kementrian LHK, dirinya sangat mengapresiasi terselenggaranya Festival Sagu Nusantara ini sebagai salah satu upaya melestarikan ekosistem Gambut melalui tanaman Sagu.

“Menjaga ekosistem Gambut ini sangat penting karena Gambut dapat menyimpan 90 persen air tanah, jika ini tidak dijaga dan terjadi kekeringan maka dapat memicu Kebakaran Hutan dan Lahan, untuk itu penting dilakukan tata kelola Gambut,” paparnya.

Dan yang paling penting dikatakan Karliansyah adalah bagaimana Sagu dapat mendorong terwujudnya pangan Nasional, Ia mengaku setuju jika kedepan Pemerintah Pusat lebih fokus mengembangkan Sagu dibandingkan beras. Alasanya Sagu dinilai lebih cepat mewujudkan ketahanan pangan Nasional karena produksinya lebih besar dibandingkan beras. (Rls/Rd)