Laporan : Herman
PEKANBARU (HPC)- Gerakan Rakyat Melayu Mengamuk (GERAMM) dan Ikatan Mahasiswa Pemuda Kepulauan Riau (MPKR) melakukan ujuk rasa di depan gedung DPRD Riau menuntut pernyataan Effendi Simbolon, Selasa (16/2/2016)
Anggota DPR RI, Effendi Simbolon mengatakan bahwa Politik ala Melayu tidak memiliki idealisme sehingga membuat orang-orang Melayu di Riau dan Kepulauan Riau merasa dilecehkan dan geram.
“Mungkin demokrasi ala melayu begitu ya. Enggak punya idealisme. Kan beda kalau zaman dulu ada ideologi. Kalau sekarang pragmatisme, transaksional semua,” kata Effendi Senin (8/2) seperti yang dilansir www.waspada.co.id
Terkait itu, Perwakilan Puak Melayu Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau, Nurul Azmi yang tergabung dalam barisan Gerakan Rakyat Melayu Mengamuk (GERAMM) dalam aksinya menginginkan kepada Effendi Simbolon untuk meminta maaf kepada Puak-Puak Melayu secara adat serta menuntut DPRD Riau untuk mendesak DPR RI untuk memproses Sdr. Effendi Simbolon Secara etik dan peraturan DPR.
“ Kami menuntut kepada Sdr. Effendi Simbolon untuk menarik pernyataannya dan meminta maaf secara terbuka di media nasional dan secara langsung di Bumi Tanah Melayu dan menuntut DPRD Riau untuk mendesak DPR RI memproses Sdr Effendi Simbolon secara etik dan peraturan DPR,” jelas Nurul Azmi melalui pesan media sosial kepada haluanpos.com, selasa (17/2/2016)
Selain itu, GERAMM dan MPKR mengharamkan Sdr Effendi Simbolon menginjakkan kakinya di Bumi Tanah Melayu jika dia (Effendi Simbolon , red) tidak meminta maaf kepada puak-puak melayu dan menarik kembali pernyataannya.
“Kami haramkan Effendi Simbolon menginjakkan Tanah Melayu,” tegas Nurul Azmi. (her)
