Pekanbaru (Haluanpos.com)- Gubernur Riau H Syamsuar menyambut baik kegiatan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Melayu Komunitas Adat Terpencil dengan tema” Yang Tersekat Di Masyarakat Adat” yang ditaja oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Kamis(10/11/22).
“Memang adat dan budaya tidak bisa terpisahkan, dan oleh sebab itu budaya harus kita lestarikan dan kita pelihara. Maka saya menyambut baik kegiatan pembinaan masyarakat adat terpencil, sebab kegiatan ini bisa disampaikan kepada anak kita nantinya,” ungkap Syamsuar
” Saya melihat banyak peninggalan sejarah yang ada di daerah, makanya perlu ada komit pemerintah daerah untuk peduli terhadap warisan budaya. Kita meminta datuk-datuk dan datin-datin agar melobi Bupati masing-masing agar sama-sama peduli terhadap warisan budaya yang ada di daerah,” ajak Gubernur Riau.

Untuk memelihara warisan budaya, Saya sendiri sudah berupaya bagaimana menjaga dan perhatikan, bahkan saya ikut menyelematkan dan menjaga warisan budaya dan cagar budaya yang ada di Siak Sri Indrapura. Bahkan di Siak Sri Indrapura lah yang pertama memiliki Tim Ahli Cagar Budaya(TACB),” ungkap Syamsuar
Memang untuk memelihara warisan budaya, memang perlu dukungan dari pemerintah daerah. Makanya perlu ada komit pemerintah daerah untuk peduli terhadap warisan budaya,” ungkap Syamsuar
Bicara tentang masyarakat adat, saya sendiri sudah melakukan pengukuhan Pengakuan Masyarakat Hukum Adat dan Hutan Adat dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Provinsi Riau ini,seperti di Kabupaten Bengkalis, Dumai dan Rohil,” tutup gubernur Riau.
Sementara itu, Kadisbud Riau, Raja Yoserizal Zen dalam laporannya mengatakan, Kegiatan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Melayu Komunitas Adat Terpencil tahun 2022 ini diikuti Tujuh masyarakat adat terpencil, yakni masyarakat adat anak Rawa, Sakai, Bonai, Akit, Petalangan, Talang Mamak dan suku laut,” ungkap Yoserizal Zen.
Kegiatan ini sebelumnya, sambung Yoserizal Zen, ada pergelaran kesenian namun tahun ini kami hanya memberikan materi-materi tentang persoalan masyarakat adat terpencil
Sejauh ini, Pemprov Riau sangat peduli terhadap masyarakat adat yang ada di Provinsi Riau, jadi tak benar jika ada pihak yang menyatakan pemerintah Provinsi Riau tidak peduli terhadap masyarakat adat terpencil, buktinya adanya 8 warisan budaya masyarakat adat dari 64 WBTB yang sudah ditetapkan,” ujar Yoserizal Zen
Selain itu, Disbud Riau sangat peduli terhadap karya budaya, kearifan lokal dan warisan budaya yang ada di Provinsi Riau ini,” tutup Yoserizal Zen.
Dalam acara tersebut, turut hadir pejabat Pemprov Riau, seluruh pejabat lingkungan Disbud Riau, perwakilan Tujuh komunitas masyarakat adat terpencil serta nara sumber.(YS)