LANGSA(HPC) – Ketua PPWI Pusat Wilson Lalengke dinilai terlalu dini untuk menuding Walikota Langsa Usman Abdullah mengalami psikopat, hal itu diutarakan oleh Dedy Surya, M. Psi kepada haluanpos.com, rabu (27/9).
“Tudingan yang disampaikan ketua PPWI itu terlalu dini, kalau hanya menyebarkan video saja sudah diindikasikan orang psikopat, berarti orang – orang yang membuat film kejahatan, kekerasan berarti mengalami psikopat juga.” terang Dedy Surya, M. Psi master psikologi alumni Universitas Medan Area ini.
Menurutnya, tidak segampang itu untuk mengatakan seseorang mengalami psikopat, butuh beberapa tahapan untuk bisa menyimpulkan seseorang psikopat.
“ada dengan menggunakan tes, kita assessment dulu, cocok tidak antara kriteria seseorang dengan kriteria yang sudah ditetapkan, kalau untuk psikopat ini dia memang sudah ada Professor Hare yang ahli di bidang psikopat, Professor Hare ini sudah membuat ciri – cirinya.” ujarnya.
Walaupun ciri – ciri seseorang sudah terindikasi ke arah psikopat, kata Dedy, bukan berarti seseorang itu positif dikatakan psikopat, itu baru hanya dari satu alat tes.
“jadi dalam pemeriksaan psikologi itu, tidak bisa hanya dengan satu alat saja, misalnya dari tes sudah terpenuhi, kemudian ada tahapan wawancara lagi, yang dilihat itu konsistensinya, apakah dari beberapa alat tes dengan hasil wawancara menunjukkan hasil – hasil yang sama, baru boleh dikatakan psikopat. ” jelasnya.
Lebih lanjut Dedy mengatakan, yang berhak menyatakan seseorang mengalami psikopat adalah psikolog atau psikiater.
Sementara itu, ketua PPWI Pusat Wilson Lalengke melalui pesan Wahtsapp yang beredar mengatakan, secara keilmuan, sikap dan perilaku menyimpang yang menunjukkan sadisme, brutalisme, kekerasan tanpa empati sesama manusia merupakan salah satu gejala sakit jiwa atau psikopat.
“Silahkan Walikota dan teamnya mempelajari hal ini, banyak referensi diperpustakaan bahkan diinternet juga tersedia teori tentang psikopat”imbuhnya.(Syeh)
