Kades Sungai Cina Somasi Selatpanjangpos.com 

0
984
Ilham M Yasir
Ilham M Yasir
Ilham M Yasir

PEKANBARU (HPC) – Ilham Muhammad Yasir, mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pekanbaru bersama Muhammad Nasir, Kepala Desa Sungai Cina mensomasi salah satu media online di Kepulauan Meranti, Selatpanjangpos.com, Selasa (25/7).

Somasi itu dilayangkan lantaran pemberitaan media online tersebut yang asal tuduh dan tak memperhatikan kaidah-kaidah jurnalistik.
“Sebuah berita tak boleh berasal dari opini si wartawan media. Tapi harus benar-benar berasal dari fakta dan peristiwa. Dan juga tak boleh ada conflict intrest yang mengakibatkan media menggunakan beritanya untuk menghakimi seseorang,” ujar Ilham yang pernah memegang sertifikat saksi ahli Dewan Pers 2010 – 2013, Rabu (26/7/2017).
Menurut Ilham pemberitaan Selatpanjangpos.com pada tanggal 20 Juli 2017 https://m.selatpanjangpos.com/ berita dengan judul “Diberitahu Wilayahnya ada Terbakar, Kepala Desa Sungai Cina Malah Bersikap Angkuh dan Arogan” berasal dari opini sepihak. Dari seluruh alinea yang berjumlah 7 (tujuh) alinea di pemberitaan di atas, tak satupun yang mengambarkan secara terperinci jika kepala desa bersifat angkuh dan arogan.
“Kata angkuh dan arogan justru berasal dari opini si wartawan Selatpanjangpos.com di alinea keempat dan kelima yang mereka simpulkan sendiri. Kesimpulan itu lalu dijadikan judul beritanya,” imbuh Ilham.
Atas pemberitaan tersebut Ilham dan Nasir telah melayangkan surat somasi kepada redaksi Selatpanjangpos.com disertai sejumlah tuntutan; seperti penyediaan ruang hak jawab, hak koreksi dan permintaan maaf secara tertulis dalam waktu 3 x 24 jam oleh Selatpanjangpos.com.
Apabila somasi itu tak diindahkan menurut Ilham, pihaknya akan melakukan upaya melalui Dewan Pers Republik Indonesia di Jakarta. Jika melalui Dewan Pers tak menemukan titik temu, pihaknya akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan Selatpanjangpos.com telah melanggar delik pidana penghinaan di muka umum dengan menggunakan surat kabar.
Sementara Muhammad Nasir mengaku kecewa dan malu ketika mendapati isi pemberitaan Selatpanjangpos.com seperti itu. Menurutnya, pada Rabu (19/7) saat kejadian malam itu, benar ia didatangi oleh wartawan yang memberitahukan ada kebakaran.
Pada saat bersamaan kata Nasir, ia pun ditelepon oleh Kapolsek Rangsang Barat yang memberitahu ada kebakaran lahan di Desa Sungai Cina. Lalu, Kapolsek meminta untuk turun ke lokasi dan mengecek kebenaran informasi itu.
“Tak ada maksud mencuaikan wartawan, malam itu saya buru-buru harus ke lokasi, dan langsung mengambil motor,” jelas Nasir.
Menurut Nasir, sedikitpun tak terlintas dibenaknya merasa angkuh dan arogan sebagai kepala desa. Kalaupun saat itu ia tak memberikan layanan yang maksimal kepada tamu ia maklumi.
“Saya baru saja pulang salat Maghrib dari masjid, dan rencana mahu makan malam. Tiba-tiba diberitahu ada kebakaran. Yang terpikir saat itu adalah secepatnya ke lokasi,” imbuh Nasir. (rls)