Apa harus menunggu gambar Sultan Syarif Kasim II terpampang di Ringgit Malaysia… ??? “

Pekanbaru(Haluanpos.com)- Sebentar lagi, bangsa Indonesia akan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke-78. masih ingat sejarah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 ?
Menjadi bangsa Indonesia, bukanlah proses yang singkat, melainkan membutuhkan waktu ratusan tahun.

Berawal dari perlawanan kerajaan-kerajaan Nusantara dari penjajahan bangsa asing. Kerajaan-kerajaan Nusantara sebagai pemegang kedaulatan politik sebelum kemerdekaan, merupakan kerajaan-kerajaan bersifat lokal.

Negara Republik Indonesia menyimpan catatan sejarah penting Pasca proklamasi Kemerdekaan, diantara Kerajaan yang bergabung dengan NKRI yaitu Kerajaan Siak Sri Indrapura dengan Raja yang berkuasa pada saat itu , tersebut ianya Yang di Pertuan Besar Sultan Assayaidis Syarif Qassim II , dengan Kekayaan berlimpah dan Termasyhur hingga mancanegara, walaupun demikian terpanggil Jiwa Patriotis Beliau untuk Bergabung bersama dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia bukan hanya itu saja dengan Keikhlasan hati, Beliau memberikan bantuan sumbangan Yang paling Fenomenal kepada Negara Republik Indonesia ini yaitu berupa Uang Tunai sebesar 13 Juta Gulden atau setara dengan 1000 Triliun , dan hal itu selalu di dengungkan tapi tak pernah Negara ini memberikan apresiasi khusus kepada Beliau seperti mencantumkan gambar dan nama Yang di Pertuan Besar Sultan Assayaidis Syarif Qassim II pada penerbitan Rupiah kertas NKRI hingga saat ini, apa harus menunggu gambar Sultan Syarif Kasim II terpampang di Ringgit Malaysia?, seharus nya tanpa perlu diminta Negara sudah mengaplikasikannya,” ujar Tengku Amin. Jumat(11/8/23)

MENARIK DIBACA:  FKPMR Dan Kekerabatan Kesultanan Siak Siap Bantu Pimpinan LAMR Terpilih

Pada tanggal 21 Maret 2022 yang lalu sebelum Rupiah yang baru diterbitkan oleh Bank Indonesia, Zuriat Kesultanan Siak H. Tengku Syed Muhammad Amin bersama pengurus Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat (FKPMR) telah pun melayangkan Surat permohonan Pengusulan Pencantuman Gambar Pahlawan Nasional Yang di Pertuan Besar Sultan Assayaidis Syarif Qassim II pada mata uang RI dengan nomor surat. 163/FKPMR/II/2022. Yang di ketahui oleh DPRD dan Gubernur Riau serta di tujukan kepada Gubernur Bank Indonesia dan ditembus kan kepada Bapak Presiden RI. Dan sampai kinipun belum juga terealisasi

” Kalaulah di tahun 1945 Yang di Pertuan Besar Sultan Assayaidis Syarif Qassim II tidak bergabung dengan NKRI maka kita jadi bangsa yang besar dan makmur di Negeri ini” ungkap Tengku Amin yang merupakan Zuriat Langsung dari Yang di Pertuan Besar Sultan Assayaidis Syarif Qassim II.

MENARIK DIBACA:  SF Hariyanto: Jalan untuk Rakyat, Sampai Mau Dipansuskan

memendam kekesalannya , Bayangkan saja bantuan sebesar 1000 triliun disumbangkan ke Republik Indonesia yang mana saat itu di pergunakan untuk mendirikan sebuah Bank, yakni Bank Negara Indonesia (BNI) dengan lambang Perahu Lancang Kuning, tetapi setelah Bank Negara Indonesia tersebut berjalan dan berkembang pesat, lambat laun maka di rubahlah lambang perahu Lancang Kuning tersebut dengan angka ’46 , menjadi BNI ’46 apakah ini bermakna penghilangan sejarah?? , wallahualam ,” ujar Tengku Amin.(YS)