Presiden Mahasiswa UIN Suska riau, Ihsanul Kamil
Presiden Mahasiswa UIN Suska riau, Ihsanul Kamil
Presiden Mahasiswa UIN Suska riau, Insanul Kamil

Laporan: Sarwan Kelana

PEKANBARU (HPC)– Hebohnya kasus Kekerasan yang dilakukan oleh oknum Dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska ) Riau. Yakni penganiayaan kepada seorang Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau, Ikhwan Syah. Ikhwan Syah mangaku dipukul, di tendang, dicekik, dan diseret dari Pusat Kegiatan Mahasiswa sampai gedung Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial oleh oknum dosen yang berinisial MK.

Hal ini membuat Presiden Mahasiswa terpilih Insanul Kamil angkat bicara, tentang kejadian yang terjadi di Kampus yang ia pimpin sebagai Presiden mahasiswa UIN Suska riau tersebut. Dirinya menilai hal seperti itu tidak sepantasnya terjadi dikampus yang berlogokan Keislaman itu.

“ ya saya dikejutkan dengan sebuah kejadian langka yang terjadi di tempat yang tak seharusnya hal itu terjadi. Seorang Mahasiswa bernama Ikhwan Syah mengalami Pemukulan, pengeroyokan dan tindakan anarkime. Sayangnya tindakan tersebut dilakukan oleh seorang pendidik di kampus madani UIN Suska Riau.” Kata Insanul kamil, kepada haluanpos.com, dalam ketika di tanya, kamis (22/12/2016).

MENARIK DIBACA:  Kadisbud Riau, Raja Yoserizal Zen: 62 Karya Penulisan Sejarah Lokal akan Dinilai Dewan Juri

Lebih lanjut di katakan Presiden BEM UIN Terpilih itu, Seorang pendidik seharusnya memiliki tugas utama Mentransformasikan, Mengembangkan, dan Menyebarluaskan ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni Melalui Pendidikan, Penelitian, Dan Pengabdian Kepada Masyarakat bukan malah memberikan contoh yang tidak baik kepada objek didikannya.

“ tapi kita sangat menyayangkan seribu kali sayang, seorang pendidik yang memiliki tugas utama itu telah melakukan sebuah perbuatan yang tercela dimata para objek didikannya. Bagaimana bisa seorang pendidik dari kampus Islam melakukan sebuah perbuatan anarkisme kepada objek didikannya yang disaksikan oleh para objek didikanya yang lain dan teman teman seprofesinya.” Tanya Emil.

Sambung Emil lagi Sejahat apa pun seorang Mahasiswa, Sekritis apapun ia tetap tidak layak dilakukan hal seperti tersebut. Karena harga diri seorang pendidik itu sangatlah penting untuk menjalankan fungsinya sebagai pendidik.

MENARIK DIBACA:  Ciptakan Pemilu Damai, Cipayung Plus Se Sumatera Deklarasi Bersama Forkopimda Riau

“ Sedangkan seekor hewan buas seperti Harimau yang kita lihat belum tentu kita harus memukul dan membunuhnya apalagi seorang manusia yang memiliki jiwa dan akal.” Tanya nya lagi.

Presiden terpilih yang kerap dipanggil Emil itu menambahkan Mulut balas mulut, tangan balas tangan, pukul balas pukul dan itulah hukum setimpal. Namun pendidik yang melakukan tindakan anarkisme tidak menerima pukulan terlebih dahulu tapi malah memberikannya terlebih dahulu.

“ Ini bukan hanya tentang pemukulan saja namun ini juga tentang pendidik yang tidak memiliki karakter seorang pendidik. Saya selaku Presiden Mahasiswa UIN Suska Riau melihat hal ini mesti harus di selesaikan melalui dua cara, yaitu ranah hukum Indonesia melalui Kepolisian dan Ranah hukum UIN Suska melalui sidang kode etik dosen UIN Suska.” Ujar Emil lagi.

MENARIK DIBACA:  Disbud Riau Gelar LCC Tingkat SMP/MTs se-Riau, SMP Negeri Bernas Binsus Pelalawan Raih Juara Satu

Terakhir Orang Nomer satu di Mahasiswa UIN Suska Riau itu mengajak kepada seluruh Mahasiswa UIN Suska untuk memantau dan mengawal kasus ini bersama dan memberikan Support dukungan kepada saudara Ikhwan Syah.

“Kita tidak berbicara tentang masalah Ikhwan Syah dengan Civitas Akademika Fakultasnya dan tidak berbicara tentang masalah di fakultas tempat dosen tersebut mendidik. Tapi kita berbicara tentang kasus Tindakan anarkisme yang terjadi di kampus kita yang dilakukan oleh seorang tenaga pendidik (dosen) UIN Suska Riau.” Tutupnya.***

By admin