PEKANBARU (HPC)-Secara tegas, Kepala Kesbangpol Kota Pekanbaru, M Yusuf meminta semua tokoh agama dan masyarakat serta pemuda untuk tetap rukun dan menjaga dari isu yang bisa memecah bela persatuan dan kesatuan bangsa, khusunya masyarakat kota Pekanbaru ini. Hal ini disampaikan usai acara Sosialisasi Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama yang ditaja oleh Kesbangpol Kota Pekanbaru dengan tema” Kerukunan Umat Beragama Perekat Persatuan Bangsa” yang dihadiri oleh 6 perwakilan tokoh agama yang ada dikota Pekanbaru serta Kepala Kemenang kota Pekanbaru Edwar S. Ketua FKUB kota Pekanbaru, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.
“Di era globalisasi ini, maka kita dari perwakilan pemerintah kota Pekanbaru merasa perlu untuk meningkatkan Kerukunan Umat dalam kehidupan beragama dari
adanya bahaya atau ancaman, seperti komplik horizontal, budaya, serta sentimen keagamaan dan adanya pertikaian yang timbul ditengah masyarakat, maka kondisi ini perlu kita hambat dan kita perlu kerjasama antar tokoh agama dan lapisan masyarakat untuk menegakan NKRI serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkap Yusuf. Kamis(22/8/19)
Dikota Pekanbaru sendiri yang beragam agama, ada pemeluk agama Islam, Kristen, Budha, Hindu, Katolik, Kong Hu Cu serta memiliki beragam budaya, maka kita dari pemerintah kota Pekanbaru mengajak untuk tetap menjaga kerukunan, toleransi, ketertiban, persatuan dan kesatuan didalam kehidupan beragama hal ini sesuai dengan Visi dan Misi kota Pekanbaru yang Madani, sehingga suasana kehidupan kita berjalan dengan aman dan nyaman,” ungkap Yusuf
Sementara itu, Kemenang kota Pekanbaru, Edwar S Umar menambahkan, Kita selaku umat yang memiliki agama sangat perlu memperkuat iman dan ketaqwaan kita. Dengan kuatnya ketaqwaan dan iman kita, maka tidak akan ada yang bisa mempengaruhi kita. Disamping itu, semua lapisan masyarakat harus melihat kembali sejarah perjuangan bangsa Indonesia dulunya, dengan penuh semangat dan kekompakan serta tidak memandang agama serta suku, semua lapisan masyarakat rela berjuang dan berkorban demi bangsa Indonesia. Artinya, dengan kekompakan, saling menghargai serta rukun, kita menjadi bangsa yang besar yang tidak bisa dipecahkan belahkan oleh siapapun. Walaupun ada persoalan ditengah masyarakat, semua itu bisa diselesaikan secara musyawarah dan mufakat tanpa harus melalui jalur hukum,” ungkap Edwar. (suf)