Pekanbaru(Haluanpos.com)-Puluhan anak-anak mengikuti eksperimen dari Kelompok 10 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau(UMRI) yang melakukan Kuliah Kerja Nyata(KKN) di Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya kota Pekanbaru. Sabtu(10/9/22)

Zulhendra selaku ketua kelompok 10 menjelaskan, Dalam KKN kami ini, maka kami menerapkan Fun Sains Outdoor Learning pada anak-anak di Lingkungan RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai. Kita mengajak anak-anak untuk
bereksperimen membuat gunung berapi merupakan proyek ilmiah yang sangat menyenangkan. Apa yang kami lakukan, tentunya membuat anak-anak sangat antusiasi dengan mencerca berbagai pertanyaan,” ungkap Zulhendra.

” Setelah melewati beberapa proses tahapan, kami meminta anak-anak untuk membuat dan menghiasi gunungnya dengan sekreatif mungkin yang akhirnya jadilah gunung berapi. Kita juga memberikan pengetahuan bagaimana Gunung berapi bisa meletus. Dengan hal tersebut, kami memberikan uraian ketika cuka yang bersifat asam bertemu dengan baking soda yang bersifat alkali dan menetralkan sifat asamnya. Lalu gunung berapi akan mengeluarkan gas  karbondioksida(CO2). Gas karbondioksida tersebut akan memaksa larutan merah(lava) untuk keluar.

MENARIK DIBACA:  Pelaku Penggelapan Emas Dihukum, Penadah Hingga Kini Masih Bebas Pengacara : Bulan Juni Tim Mabes Polri Akan Turun

” Kami melihat permasalahan anak-anak pada masa kini kurangnya minat bersosialisasi karena anak masa ini lebih tertarik bermain esport dan kerap sekali anak pada era ini tidak mengetahui manfaat dari alam sekitarnya, sehingga pada suatu masa akan berdampak pada penurunan rasa empati anak kepada lingkungan.

Setelah itu, pada Ahad(11/9/22), anak-anak di suguhkan beberapa permainan, salah satunya pendekatan permainan tradisional Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat yaitu “BAKIAK” dengan mengetahui filosofi permainan bakiak “Bersatu Kita teguh, bercerai kita runtuh” artinya dimana untuk mencapai garis finish bersama-sama di perlukan Kerjasama yang kompak saling bahu membahu, serta  komunikasi yang baik satu sama lain di dalam tim seperti semboyan negara kita  tertulis pada sila ke-Tiga, yaitu Persatuan Indonesia dimana masyarakat Indonesia sejatinya harus bersatu. Untuk itu nilai-nilai tersebut kita ajarkan sejak dini melalui pendekatan permainan agar di terima oleh anak-anak era digital ini.

MENARIK DIBACA:  PLN UIP Sumbagteng Bantu Pembangunan Mushalla Baiturrahman

Bukan hanya itu Kelompok 10 KKN UMRI juga mengadakan perlombaan cerdas guna menguji ilmu pengetahuan anak dan melatih jiwa sportifitas. Dalam permainan ini anak di perlukan memiliki kemampuan menerima kekalahan, jika benar anak akan mendapatkan hadiah dari usahanya, dan jika kalah anak akan di jatuhkan bola-bola air, dimana bola-bola air ini dapat mengembangkan  kemampuan motoric kasar pada anak,” tutup Zulhendra.(YS).

By admin