PEKANBARU (HPC) –Aksi diikuti oleh ratusan mahasiswa yang tergabung dalam kelembagaan mahasiswa se-lingkungan Universitas Riau yang berlangsung di gedung rektorat Universitas Riau.
Koordinator lapangan (Korlap) pada aksi ini dipimpin oleh Menteri Hukum dan Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa BEM UNRI, yakni Popo Haryanto.
Aksi ini dilandasi oleh keresahan Mahasiswa terhadap penundaan pemilhan Rektor Universitas Riau oleh Menteri Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti)
“Seharusnya pemilihan Rektor sudah selesai pada tanggal 11 Juli 2018, namun pada tanggal 5 Juli 2018 Universitas Riau menerima surat dari Kemenristekdikti untuk dapat menunda pelaksanaan pemilihan rektor karena proses penelusuran rekam jejak calon rektor belum selesai. Alasan ini bisa kita terima, Kemudian pada tanggal 6 Agustus 2018 Universitas Riau menerima surat dari Kemenristekdikti yang menyatakan bahwa proses penelusuran dan rekam jejak calon Rektor sudah selesai, dan pemilihan Rektor dapat dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2018. Pada tanggal 14 Agustus 2018 kembali diterima surat dari Kemenristekdikti yang menyatakan bahwa pemilihan Rektor Universitas Riau ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Sedangkan masa jabatan rektor akan habis pada 9 September 2018, yang berarti 3 hari lagi. Menurut Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No 19 Tahun 2017 yang menyatakan bahwa pemilihan rektor harus sudah selesai sekurang-kurangnya 14 hari sebelum masa jabatan rektor usai, namun sampai sekarang pemilihan rektor belum juga dilaksanakan, padahal tidak ada alasan lagi untuk menundanya” ujar Popo
Massa aksi menuntut perwakilan Menristekdikti, ketua senat dan panitia pemilihan rektor untuk dapat hadir menemui massa aksi dan menyampaikan tuntutan mahasiswa untuk dapat segera melaksanakan pemilihan Rektor. Setelah menunggu beberapa saat ternyata tidak ada yang menemui massa aksi, oleh karena itu massa aksi memutuskan untuk masuk kedalam gedung rektorat Universitas Riau. Massa aksi menemui Adam Fuadi selaku Perwakilan Menristekdikti yang sedang bertugas di Universitas Riau kemudian menyampaikan tututan mahasiswa yang diwakili oleh Randy Andiyana selaku Presiden Mahasiswa Universitas Riau.
“Kami mahasiswa Universitas Riau menuntut Menristekdikti untuk dapat melaksanakan pemilihan rektor dalam 1×24 jam, apabila tuntutan tersebut tidak dipenuhi, maka kami Mahasiswa Universitas Riau siap kembali aksi dengan massa yang lebih banyak. Mahasiswa jelas menolak adanya Plt Rektor di Universitas Riau karena seluruh Tahapan Pemilihan Rektor sudah berjalan sebagaimana mestinya dan tinggal penentuan tanggal oleh Menteri . Universitas Riau adalah jantung hati masyarakat Riau, apabila pemimpinnya bukan dari Universitas Riau maka jantung hati tersebut akan cacat. Oleh sebab itu jika rektor Universitas Riau di Plt kan maka kami siap menyegel UNRI sampai pemilihan rektor selesai” ujar Randy .
Tuntutan tersebut diterima baik oleh Adam Fuadi “Tuntutan mahasiswa kami terima dan akan segera disampaikan ke Menristekdikti, kami juga berharap pemilihan rektor segera dilaksanakan, karena apabila pelaksanaan pemilihan rektor terus ditunda ini berimbas juga pada kepemimpinan dan kegiatan-kegiatan yang ada di Universitas Riau” Ujar Adam. (ASR/PH) (rls)