
PULAU BIRANDANG (HPC) – Pertanian merupakan salah satu potensi terbesar di Indonesia, khususnya di tiap-tiap desanya. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Riau 2019 adakan sosialisasi berupa inovasi limbah pertanian yaitu sekam padi menjadi arang briket di Desa Pulau Birandang Kec. Kampa, Kab Kampar pada Juma’t pagi (02/08/2019).
Briket merupakan bahan bakar alternatif berupa blok padat yang tebuat dari bahan yang mudah terbakar. Kali ini, mahasiswa UNRI membuat briket biomassa yaitu menggunakan sekam padi. Dengan terdiri dari bahan sederhana, arang briket ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam memasak, ataupun memanggang, dan bermanfaat bagi pendaki gunung sebagai pengganti kompor.
Mengangkat tema “Inovasi Sekam Padi sebagai Potensi Agribisnis Baru”, bertempatan di aula kantor Desa Pulau Birandang, tim KUKERTA UNRI menjelaskan tata cara pembuatan briket, manfaat briket, peluang usaha untuk menghasilkan nilai jual serta strategi pemasaran briket tersebut.
“Tujuan pembuatan briket ini sekaligus mengurangi dampak dari limbah sekam padi yang awalnya hanya terbuang-buang dan tidak banyak bernilai rupiah, kali ini bisa dikembangkan menjadi briket yang dapat memicu perekonomian lebih baik lagi.”. Ujar Khobar Bahari selaku Koordinator Desa (Kordes) tim KUKERTA dalam sambutannya.
Pada kesempatan lainnya, Khobar berharap adik-adik SMAN 2 Kampar Timur yang juga menjadi peserta sosialisasi pembuatan briket ini dapat mengembangkan dalam pemanfaatan ataupun penelitian pada inovasi teknologi terbarukan dikarenakan briket telah dikembangkan dalam skala laboratorium sebagai bahan bakar terbarukan sebagai pengganti minyak bumi.
Darlisman selaku Kepala Desa Pulau Birandang sangat mendukung kegiatan bermanfaat ini untuk menunjang tiga kelompok tani yang ada di Desa Pulau Birandang agar dapat memanfaatkan limbah pertanian menjadi nilai jual. Ia juga berharap agar mahasiswa dapat membuat buku panduan pembuatan briket untuk kelompok tani yang ada di Desa Pulau Birandang khususnya.
Selain pemberian materi mengenai arang briket oleh mahasiswa, mahasiswa KUKERTA UNRI juga menampilkan demonstrasi praktik pembuatan briket secara langsung dihadapan masyarakat Pulau Birandang yang berkesempatan hadir.“Sosialisasi dianggap 100 persen bagus jika teori diiringi praktik langsung.”. Ujar salah satu tokoh masyarakat Pulau Birandang yang sangat antusias dalam acara.
Tak hanya itu, mahasiswa UNRI juga membuat suatu kemasan arang briket yang sudah siap pakai dan menjadi barang yang bisa dijual sebagai bentuk simbolis pergerakan usaha arang briket di Desa Pulau Birandang. Peluang usaha penjualan briket ini dikatakan besar dikarenakan di Provinsi Riau sendiri sangat sedikit yang memproduksi bahan bakar tersebut.
(Rilis: anggota KUKERTA UNRI Pulau Birandang (Dhania Putri Syah) )