
ACEHTIMUR(HPC)– H-4 Idul Adha( Hari Raya Kurban) yang jatuh pada tanggal 1 september 2017, membuat harga hewan kurban di berbagia daerah melonjak naik. Seperti di Pekan Hewan Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, harga hewan kurban naik sekitar 50 persen.
Kenaikan harga hewan kurban dalam seminggu terakhir ini membuat para pedagang kian sulit mendapatkan hewan kurban yang baik, apalagi harganya kini semakin tidak terjangkau.
Misalnya dipasar tradisional Idi, Harga kambing yang diperjualbelikan berkisar Rp.800 ribu hingga Rp.2,5 juta perekor. bahkan kambing yang masih muda usianya untuk dijadikan hewan kurban juga ikut mengalami kenaikan.

Selain itu untuk harga sapi sendiri melonjak naik dari harga seratus sepuluh ribu rupiah perkilo kini naik menjadi seratus lima puluh ribu rupiah dan untuk harga lembu dan kambing perekor kini naik sekitar 50 persen dari harga sebelumnya. Dampak mahalnya harga kambing ini membuat pedagang kambing semakin sulit menjualnya.
Seperti Ilyas salah satu pedagang mengatakan, Kurangnya pasokan hewan yang membuat harga kambing dan sapi dipasar tradisional ini melonjak naik, apa lagi sekarang sudah mendekati jelang hari raya idul adha,
“Apa lagi sekarang banyaknya pedagang pedagang sapi dari tiga kabupaten yang ikut berjualan di pasar tradisional ini misanya para pedangang dari Aceh Tamiang,Kota Langsa,Dan Aceh Utara Panton Labu. Hal itu yang membuat mahalnya sapi dan kambing dipasar tradisional ini, karena untuk para pedangang sapi Aceh Timur sendiri masih kekurangan stok sapi dan kambing sehingga banyak masuk sapi dari luar daerah.” Katnya Ilyas kepada Haluanpos.com senin,(28/08/17)
Iya berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi penyebab dan masalah kenaikan harga kambing guna mencegah melonjaknya harga kambing dan sapi menjelang idul adha.
Laporan :Ilham Zulfikar