
ACEHTIMUR(HPC)- Hampir 72 tahun kemerdekaan republik indonesia dan 12 tahun perdamaian konflik aceh, tidak mengubah sedikitnya kondisi kesejahteraan masyarakat diaceh khususnya aceh timur.
Seperti nasib yang dialami seorang istri penggali tambak, warga dusun cempaka, desa senebok pidie, kecamatan madat, kabupaten aceh timur ,provinsi aceh, senin (11/07/17) masih tinggal dirumah yang berlantai tanah dengan atap bocor. Rumah yang berukuran lima kali enam berlantai tanah dan beratap daun rumbia ini ditepati oleh enam orang sekeluarga.

Rumah ini sebagian atap dan dinding sudah lapuk dan berlobang dimakan usia dan memiliki satu kamar tidur. Karena keterbatasan ruangan kamar tidur, sebagian anak-anaknya terpaksa tidur diruangan yang hanya berlantai tanah dan dilapisi oleh karpet tipis, sehingga dikawatirkan akan sangat cepat terjadinya penyerangan penyakit.
Walapun dengan begitu, Timariyam tetap bersyukur dengan apa yang telah ia dan keluarganya miliki, walaupun suaminya penggali tambak dengan pengasilan Rp. 30 ribu perhari ia tetap tabah dan tawaqal menjalin kehidupan bersama keluarganya itu.
“ walaupun dengan jumblah penghasilan kecil, saya bersama keluarga sudah sanggat mencukupi untuk kebutuhan saya sehari-hari.”Terangnya Timariyam kepada Haluanpos.com saat ditemui dirumahnya

Namun yang membuat timariyam sedih, disaat sang suami tidak mendapat orderan menggali, Ia dan anak-anaknya terpaksa menahan lapar selama suaminya mendapat pekerjaan kembali.
“kondisi ini sudah dialami keluarganya sejak hampir 72 tahun kemerdekaan indonesia serta merambat 12 tahun perdamaian aceh, dirinya luput dari perhatian pemerintah.” Uangkapannya mariam
Ia berharap dengan pemimpin baru itu, ia bersama keluarga bisa dapat perhatian pemerintah,walaupun tak dapat bantuan.
LAPORAN : Ilham Zulfikar