PEKANBARU(HPC) – Kawasan Industri Tenayan(KIT) yang masuk dalam kawasan strategis nasional dinilai jalan ditempat dan belum menunjukkan progres yang signifikan.
“Sudah memasuki pertengahan tahun 2020, namun kita lihat progres pembangunan Kawasan Industri Tenayan (KIT) terkesan lamban dalam mengembangkan KIT secara business to business dengan pihak ketiga atau investor,” ungkap Munawar Syahputra, anggota DPRD Kota Pekanbaru
“Kita lihat pengembangan Kawasan Industri Tenayan(KIT) ini masih jalan ditempat, bahkan tim percepatan pengeloaan lahan yang dibentuk, sampai saat ini tidak bekerja maksimal, karena dari informasi yang kita dapat dari 266 hektare (ha) lahan yang disiapkan baru 26 hektare yang jelas, sisanya masih bersengketa atau tumpang tindih dengan masyarakat,” ungkap Munawar Syahputra, Rabu (22/7/2020)
Padahal lanjut Politisi Nasdem tersebut, diakhir kepemimpinan walikota Pekanbaru Firdaus, harusnya progres pengembangan KIT sudah jauh lebih baik, bahkan sepatutnya para investor sudah berdatangan untuk ikut terlibat dalam pembangunan Kawasan Industri Tenayan. Tetapi kenyataan yang didapat dari pihak PT. SPP sendiri, saat ini baru Dua investor yang ikut bergabung, itupun baru untuk pembangunan infrastruktur dasar.
“Seharusnya PT SPP bersama tim yang dibentuk putar strategi bagaimana persoalan sengketa lahan selesai dan investor dapat masuk padahalkan sudah punya modal besar, jangan kondisi pandemi jadi alasan,” tegas Munawar.(YS)