PEKANBARU (HALUANPOS.COM) – Bakal pasangan calon (Bapaslon) Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau, Abdul Wahid – SF Hariyanto berpeluang memenangkan suara di Kabupaten Rokan Hulu.
Namun dengan catatan paslon yang mengusung tagline Bersama Membangun Riau Abdul Wahid – SF Hariyanto (Bermarwah) itu harus meningkatkan popularitas yang masih tergolong rendah dibanding rivalnya Syamsuar – Mawardi M Saleh, serta M Nasir – Wardan.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif ‘VOXinstitute’ Fendri Jaswir dan Direktur Riset Albion Zikra mengekspose hasil survei (Fokus Wilayah Kabupaten Rokan Hulu) di hadapan perwakilan tim pemenangan Syamsuar – Mawardi (Suwai), M Nasir – M Wardan (Nawaitu) dan Abdul Wahid – SF Hariyanto (Bermarwah), di salah satu hotel di Pekanbaru, Senin (2/9/2024).
Menurut Direktur Riset ‘VOXinstitute’ Albion Zikra, peluang Bapaslon untuk meningkatkan elektabilitasnya masih sangat besar, terutama paslon Nasir – Wardan dan Abdul Wahid – SF Hariyanto.
Sebab, kedua paslon ini masih memiliki popularitas yang rendah yakni Abdul Wahid 23,8 persen, Nasir 21,3 persen, Wardan 19,5 persen, dan SF Hariyanto 14,3 persen. Sedangkan Syamsuar sudah 64,3 persen dikenal, sementara pasangannya Mawardi 19,3 persen.
“Tapi dari pemilih yang mengenal kandidat, mayoritas menyukai kandidat yang dikenalnya. Hal ini juga mengindikasikan bahwa tingkat popularitas ternyata berkorelasi positif dengan kesukaan pemilih terhadap kandidat,” ujar Albion.
Dia mengatakan, survei ini dilakukan beberapa hari sebelum paslon mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Nah, setelah mendaftar, sudah pasti masing-masing paslon akan menggerakkan mesin politik partai politik pengusung dan relawan. Otomatis elektabilitas mereka akan cenderung meningkat.
“Masih ada waktu dua setengah bulan lagi untuk bekerja keras menarik simpati masyarakat,” ujar Albion.
Dari survei ‘VOXinstitute’ ini juga diketahui elektabilitas partai politik. Terdapat enam parpol dengan pemilih lebih dari 5 persen di Rohul. Ke-6 parpol tersebut menjadi pilihan dari 81,5 persen pemilih. Elektabilitas ke-6 parpol tersebut adalah Gerindra 29 persen, Golkar 23,8 persen, Demokrat 9,3 persen, PDIP 7,3 persen, PKS 7,0 persen, dan Nasdem 5,3 persen.
Survei ini juga menyorot 15 isu strategis di Kabupaten Rohul. Ada empat masalah utama yang dirasakan masyarakat Rohul yakni kondisi jalan dan jembatan yang buruk (20,5 persen), bahan pokok mahal (16,8 persen), sulitnya mencari pekerjaan (15,3 persen) dan biaya pendidikan yang mahal (12,5 persen). Lebih 65 persen masalah utama ini yang dirasakan masyarakat.
Lalu, ada tiga persoalan pokok yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah di Rohul. Yaitu, infrastruktur jalan dan jembatan (23,5 persen), pengangguran (18,5 persen) dan kemiskinan (16,8 persen. Hampir 60 persen (58,8 persen) menilai inilah persoalan pokok yang diharapkan menjadi perhatian pemerintah.
Terdapat lima isu pokok yang menjadi harapan 77,3 persen pemilih di Kabupaten Rohul. Yaitu, masalah ekonomi, masalah keamanan, infrastruktur daerah, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
“Semua isu strategis dan isu pokok ini harus menjadi perhatian para paslon jika ingin menarik perhatian masyarakat,” tutupnya. (cakaplah.com)