Pekanbaru (HPC)– Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Provinsi Riau mengagendakan pada tahun 2018 sebagai evaluasi dan uji tanding dalam persiapan Pra-PON maupun Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2019 mendatang.
Evaluasi dan uji tanding seperti antara lain mengikuti Kejuaraan antar Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) di Provinsi Lampung, yang akan diikuti 6 atlet, Kejuran nasional (Kejurnas) Umum Banten-Semarang yang dilaksanakan pada bulan September 2018 dan Open Turnamen meliputi, Surabaya Open, Jakarta Open, Jogja Open serta Bali Open.
“Disini nanti kita akan dapat melihat langsung sejauh mana kemampuan atlet saat tanding dan perlu diketahui, untuk pelaksanaan seleksi menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua nanti sangat ketat serta tidak akan mengurangi atlet yang ada”,kata Pelatih PPLP dan Perpani Riau Muslim, Kamis (12/1/2018) dikediamanya Gang Limbat Pekanbaru.
Mengenai target khusus buat Pra-PON, diusahakan lolos semua nomor yang diikuti. Sementar untuk Popnas, tentunya akan memperbaiki kegagalan dimusim 2017 kemarin.
“Iya, saya akan mencoba iti semua dan tentu harapannya dapat didukung oleh pihak yang berkompoten dalam merai sebuah prestasi”,paparnya sambil menyelesaikan papan sandaran panah hasil karyanya sendiri.
Disisi lain, untuk meningkatkan minat bagi yang hobi panahan prestasi, ia membuka metode pendidikan dasar dan pengajaran dengan nama Muslim archery school yang berlamat Jalan Cipta Karya Gang Limbat Kecamatan Tampan Pekanbaru.
Metode pendidikan dasar dan pengajaran panahan tingkat dasar dibatasi hanya 5 orang saja.
Menurut Pelatih yang sudah mengantongi sertifikasi tingkat Internasional cabang olahraga Panahan, agar ilmu dan sistim manah yang baik dan benar dapat dikuasai apa bila hanya 5 orang saja.
“Namun saya meyakini, kalau lebih dari 5 orang sangat sulit dalam penyerapan ilmu memanah yang baik dan benar”,terangnya.
Pengakuannya, sistim pendidikan dasar dan pengajaran cara memanah yang baik dan benar sudah berjalan minggu ke-3 dan hasilnya sangat memuaskan.
“Mudah-mudahan sistim ini terus berkembang dan untuk kedepannya baik Provinsi maupun daerah tidak susah-susah lagi mencari atlet berbakat, karena pendidikan ini boleh diikuti dari mana saja”,pungkasnya. (lia)