KAMPAR (HALUANPOS.COM)- Indonesian youth education and social (IYES) kembali melaksanakan program pengabdian ke daerah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan) yaitu IYES Mengajar untuk ke delapan kalinya sejak berdirinya IYES Indonesia di tahun 2014. IYES Mengajar 8 di tahun ini dilaksanakan di SD N 016 Desa Pangkalan Serai, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
IYES Mengajar 8 telah sukses dilaksanakan dalam kurun waktu 6 hari 5 malam yang dimulai sejak tanggal 11 Mei hingga 16 Mei 2023, yang mana dalam pelaksanaannya IYES Indonesia bekerja sama dengan CIMSA FK Universitas Riau, BEM FKIP Universitas Riau, Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar. Selain itu program ini juga support atau didukung oleh Bank Indonesia, Nutrihub Pekanbaru, Creativa Studio Pekanbaru, Rotte Pekanbaru, Dinas Arsip Provinsi Riau, Brosis Pekanbaru, Tribunn Pekanbaru, Haluan Pos.com dan Suara Riau.
Pemilihan Desa Pangkalan Serai sebagai lokasi IYES Mengajar 8 tidak terlepas dari prinsip IYES Indonesia sendiri untuk berkontribusi dan menginspirasi anak-anak di daerah 3T dalam bidang pendidikan dan lingkungan dari daerah tersebut. Sejalan dengan penuturan dari executive director IYES Indonesia, Nora Dameris Manurung, tentang alasan terpilihnya Desa Pangkalan Serai sebagai lokasi terlaksananya IYES Mengajar 8.

“Ada beberapa kategori dalam pemilihan lokasi Iyes mengajar 8 yang tentunya sesuai dengan prinsip iyes Indonesia, salah satu alasan yang mendukung desa pangkalan serai cocok dijadikan sebagai lokasi iyes mengajar 8 tentunya daerah tersebut merupakan daerah 3T yang mana lokasinya berada di ujung dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Subayang yang mana akses menuju ke sana cukup menantang dengan melawan arus sungai yang cukup kuat agar sampai ke desa yang letaknya berada di hulu Sungai Subayang. Di satu sisi, lokasi Desa Pangkalan Serai yang berdekatan dengan Desa Terusan yang merupakan lokasi dilaksanakannya IYES Mengajar 7 di tahun 2022 yang mana kondisinya tidak jauh berbeda untuk mendapatkan perhatian lebih,” ujar Nora Dameris Manurung selaku executive director dari IYES Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, IYES Mengajar 8 kali ini seperti tahun-tahun sebelumnya yang membuka kesempatan untuk para pemuda-pemudi Indonesia untuk turut berkontribusi secara langsung dengan menjadi volunteer pada kegiatan IYES Mengajar 8 dan dengan itu diutus sebanyak 33 orang untuk menyukseskan kegiatan ini. Project leader IYES Mengajar 8, Farah Triandini, menyampaikan tentang berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan IYES Mengajar 8 kemarin yang sekiranya dapat membantu SD N 016 Desa Pangkalan Serai, Kampar Kiri Hulu, Kampar, Riau.
“Pada IYES Mengajar 8 kali ini, kondisi desa yang berada diujung dari aliran sungai subayang yang kesulitan dalam mengakses dunia luar, kondisi desanya cukup banyak yang harus diperhatikan. Desa pangkalan serai hanya memiliki satu sekolah dasar, Yaitu SD N 016 Pangkalan Serai, sebagai satu-satunya akses pendidikan di desa tersebut. Dengan tenaga pengajar sebanyak 7 orang yang mana hanya satu orang saja yang merupakan PNS dan sisanya hanya pegawai honorer. Banyak kerusakan pada fasilitas sekolah yang perlu diperbaiki, seperti kondisi kelas yang mengalami kebocoran pada atap, lantai sekolah yang bolong-bolong, kaca jendela yang pecah dan juga kondisi kamar mandi sekolah yang tidak layak digunakan,” tutur Farah Triandini saat ditanya tentang kondisi di SD N 016 Pangkalan Serai.
“Dari berbagai hal yang perlu mendapatkan perhatian dari kondisi di desa maupun sekolah dasar yang ada di sana, tim iyes mengajar 8 memutuskan melaksanakan beberapa program yang diharapkan dapat membantu dan memberi kebermanfaatan seperti, pelaksanaan experiment class, pelatihan tari, English Class, Pemeriksaan kondisi kesehatan warga desa dan anak-anak desa, serta pelaksanaan perbaikan kecil-kecilan terkait fasilitas sekolah yang rusak. Selanjutnya, dari apa yang ada di sana, tim iyes mengajar 8 akan menuangkan outputnya dalam bentuk mini riset yang mana nantinya akan digunakan untuk advokasi dan audiensi terkait masalah pendidikan, lingkungan dan kesehatan di desa tersebut ke berbagai pihak terkait,” lanjut Farah Triandini.
Selain melaksanakan pengajaran dan perbaikan terhadap siwa-siswi di SD N 016 Pangkalan Serai, tim IYES Mengajar 8 juga memberikan banyak buku yang sekiranya dapat membantu proses pembelajaran di sekolah tersebut, yang mana bantuan donasi buku bacaan didapatkan dari berbagai pihak yang turut mendukung pelaksanaan IYES Mengajar 8, seperti Pustaka Bintang.
Desa Pangkalan Serai yang berada di ujung aliran sungai Subayang masih sangat perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah, terlebih terkait dengan pendidikan, kesehatan dan ekonomi dari desa tersebut. Untuk itu temuan yang diperoleh dari Desa Pangkalan Serai akan di advokasi ke pemerintah atau pemangku kepentingan, serta temuan tersebut akan dijadikan sebagai dasar bagi IYES Indonesia untuk memperjuangkan harapan-harapan dari masyarakat Pangkalan Serai. (Rls)