PEKANBARU (HALUANPOS.COM)-Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau memberikan dukungan penuh terhadap upaya mewujudkan Daerah Istimewa Riau (DIR). Hal ini diperkuat dengan dibacakan dan diserahkannya Surat Dukungan PWNU Riau melalui Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau pada Kamis pagi, 12 Juni 2025.
Ketua PWNU Riau KH. R. Abdul Khalim Mahali, LL.B (Hons), MPIR mengunjungi LAM Riau didampingi para pengurus dan ketua lembaga di PWNU Riau. Rombongan PWNU Riau diterima dan disambut hangat oleh para pimpinan LAM Riau.
Disaksikan Ketua MKA LAM Riau Datuk Seri Haji Raja Marjohan Yusuf, para Datuk LAM Riau serta seluruh hadirin di Gedung LAM Riau Jl. Diponegoro Pekanbaru, Ketua PWNU Riau membacakan dan menyerahkan Surat Dukungan PWNU Riau kepada Ketua DPH LAM Riau Datuk Seri Haji Taufik Ikram Jamil.
Rahasia Angka Lima
Ketua DPH LAM Datuk Seri Haji Taufik Ikram Jamil menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan dari berbagai kalangan yang terus mengalir untuk bersama-sama mewujudkan status Daerah Istimewa Riau. Ia juga mengulas sejarah kontribusi Bumi Melayu terhadap kemajuan bangsa.
Dalam sambutannya, Ketua PWNU Riau KH. R. Abdul Khalim Mahali, LLB (Hons), MPIRmenyampaikan “tafsir” atas angka lima untuk tahun 2025 ini.
“Provinsi Yogyakarta diberikan status Daerah Istimewa pada tahun 1950 dan Provinsi Aceh pada tahun 1959. Almarhum Gus Dur juga di tahun 2000 an saat masih menjadi Presiden RI menyampaikan tentang kemajuan Bumi Melayu Riau. Sudah 25 tahun yang lalu. Ada misteri angka lima di semua hal ini. Artinya, tahun 2025 ini ada angka lima nya juga. Sehingga, Daerah Istimewa Riau ini harus selesai di “tahun keramat” ini pula”, ungkap Ketua PWNU Riau yang dilantik pada 27 Mei 2025 lalu oleh PBNU dari Jakarta di Balai Serindit, Gubernuran.
Riau Berjasa Besar
Kyai Mahali menegaskan bahwa PWNU Riau sangat mendukung DIR. Menurutnya, Provinsi Riau berjasa besar pada kemajuan bangsa. karenanya, status DIR untuk Bumi Melayu Riau harus segera diperjuangkan bersama-sama oleh semua kalangan. Ia juga mengatakan Badan-Badan Otonom yang dibawah naungan PWNU Riau seperti Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, PMII, ISNU, IPNU, IPPNU, SARBUMUSI dan Persatuan Guru NU (PERGUNU), dan Pagar Nusa akan ikut mendukung status Daerah Istimewa Riau.
“Kontribusi Riau terhadap kemajuan NKRI baik secara peradaban-budaya dan ekonomi sangat besar. Bumi Melayu Riau ikut andil dalam menyumbang 13 juta gulden, setara dengan 120 juta US Dolar atau lebih dari Rp 1 triliun, diawal kemerdekaan NKRI. Provinsi Riau juga menyumbangkan ratusan ribu barrel minyak bumi, atau 160 ribu barrel per hari di tahun 2024, yang merupakan 30 persen dari lifting nasional. Bahkan, diproyeksikan tahun 2030, Riau akan memproduksi 1 juta barrel minyak bumi setiap harinya”.
Sementara itu, Ketua MKA LAM Riau Datuk Seri Haji Marjohan Yusuf mengungkapkan rasa syukur dan gembiranya atas kedatangan Pengurus NU Riau. Ia mengatakan bahwa LAM Riau semakin bertambah semangat perjuangannya untuk bersama-sama memperjuangkan status Daerah Istimewa Riau dengan banyaknya dukungan dari berbagai pihak.
Pertemuan PWNU Riau dan LAM Riau pada pukul 10:00 s.d. 11.30 WIB diakhiri dengan doa yang dilantunkan oleh Datuk Dr. Haji Griven H Putera, M.Ag, dilanjutkan dengan foto bersama di depan Gedung LAM Riau. Diantara pengurus NU Riau yang hadir adalah Mustasyar PWNU Riau Abah Kyai Mujissin Al-Madari, Wakil Ketua Dr. Syahpawi, M.Sh Ec, Wakil Sekretaris H. Amri Fitri, M.Si, Wakil Sekretaris Parluhutan, M.Hum, Ketua Lembaga Kajian Strategis dan SDM NU Dr. H. Darmawan, SH, MH, Lembaga Wakaf dan Pertanahan NU Buya Fadli Hsb, LBH NU Anifam Tanjung dan Joko Sugito Aragani, Ketua Lembaga Publikasi NU Slamet Riyadi dan Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana NU beserta Sekretaris Chalied Tualeka dan Sudirman. Rls