Rektor UIN Suska Riau Perkenalkan Psikoterapi Islam untuk Kurangi Stres Dosen di KISDA Yala University, Thailand

0
799

THAILAND (HALUANPOS.COM)-Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, Prof. Dr. H. Khairunnas Rajab, M.Ag, bersama Wakil Rektor I Prof. Dr. Hj. Helmiati, M.Ag, dan rombongan melakukan kunjungan silaturahmi ke Kolej Islam Syech Daud Al Fathani (KISDA) di Yala University, Thailand Selatan pada hari Senin (29/07/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Rombongan UIN Sultan Syarif Kasim Riau disambut hangat oleh Rektor KISDA, Dr. Abdulrasydi Bin Abdullah, dan Timbalan Rektor, Dr. Mukhtar Abdulqadir. Dalam sambutannya, Dr. Abdulrasydi menegaskan kesiapan KISDA untuk menjalin kerjasama dengan UIN Sultan Syarif Kasim Riau, terutama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian.

Prof. Khairunnas menjelaskan bahwa UIN Sultan Syarif Kasim Riau, sebagai institusi di bawah Kementerian Agama, terus berkembang dan perlu menjalin kerjasama dengan berbagai institusi baik di dalam maupun luar negeri untuk memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Mengawali kerjasama dengan Kolej Islam Syech Daud Al Fathani (KISDA) Yala University, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, Prof. Dr. H. Khairunnas Rajab, M.Ag, menyatakan komitmennya dalam membantu para guru dan dosen untuk mengoptimalkan potensi diri dalam mendidik dan mengembangkan potensi peserta didik melalui Psikoterapi Islam yang mengarah pada kesejahteraan psikologis.

“Meningkatkan kesejahteraan psikologis guru dan dosen merujuk pada upaya dan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental dan emosional para pengajar. Ini melibatkan penciptaan lingkungan kerja yang positif, menyediakan sumber daya yang diperlukan, dan mempromosikan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi yang sehat,” ujar Prof. Khairunnas.

Menurutnya, jaringan sosial yang mendukung di antara rekan kerja, mahasiswa, dan administrasi memainkan peran penting dalam proses ini. “Institusi wajib membangun program mentoring, kelompok diskusi, dan kegiatan sosial, sehingga guru dan dosen dapat merasa lebih terhubung dan didukung dalam komunitas profesional mereka,” tambahnya.

Di depan peserta kuliah umum dari KISDA Yala, Maahad Al-Irsyad Lilbanat Yala, dan Thamavitya Mulniti School Yala, Prof. Khairunnas menegaskan bahwa pengembangan profesional adalah aspek penting lainnya dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis. “Institusi wajib menyediakan peluang untuk pelatihan, workshop, dan kemajuan karir agar mereka dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kompetensi dalam peran mereka sebagai pendidik,” tegasnya.

Selain itu, institusi perlu memberikan akses ke sumber daya kesehatan mental seperti konseling dan terapi yang dapat membantu guru dan dosen mengatasi stres, kecemasan, dan tantangan kesehatan mental lainnya. “Institusi wajib menciptakan lingkungan kerja yang positif, yang ditandai dengan inklusivitas, dukungan, dan minim konflik yang tidak perlu, juga berkontribusi pada kesejahteraan keseluruhan guru dan dosen,” himbaunya.

Prof. Khairunnas juga menyampaikan bahwa institusi perlu mengakui dan memberi penghargaan kepada guru dan dosen atas kerja keras dan pencapaian mereka, karena hal ini dapat secara signifikan meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi. Selain itu, fleksibilitas dalam jadwal kerja dan metode pengajaran, seperti opsi untuk bekerja dari rumah atau menggunakan teknologi untuk mengurangi beban kerja administratif, juga dapat membantu guru dan dosen mempertahankan keseimbangan kerja dan kehidupan yang lebih sehat. “Memastikan kesejahteraan psikologis dosen adalah penting untuk kemampuan mereka dalam mengajar secara efektif, mendukung mahasiswa, dan menjaga standar pendidikan yang tinggi,” katanya.

Di akhir penyampaiannya, Prof. Khairunnas mengundang para mahasiswa, guru, dan dosen untuk mengeksplorasi berbagai bidang studi yang tersedia di UIN Sultan Syarif Kasim Riau. “Saat ini, kami menawarkan 56 program studi yang meliputi bidang Keislaman dan umum, yang tersebar di 8 fakultas dan program pascasarjana,” ujar Prof. Khairunnas. Beliau menambahkan bahwa terdapat banyak kesempatan bagi mahasiswa dan dosen untuk melanjutkan studi jenjang S1, S2, dan S3, baik secara luring maupun daring, termasuk bimbingan dan konsultasi untuk skripsi, tesis, dan disertasi bagi mahasiswa asal Thailand. (Sadarman/Rilis).