Silahturahmi LAM R Kota Pekanbaru dengan PLt Walikota Minta Tempat Hiburan Malam taati Aturan Selama Ramadhan

0
881

PEKANBARU (HPC) –Sebanyak empat orang dari perwakilan Lembaga Adat Melayu melakukan silahtuhrahmi ke kantor walikota pekanbaru dengan agenda peluncuran logo pekanbaru bertanjak yang bersempena dengan hari jadi kota Pekanbaru yang 234. Dalam acara silahturahmi ini para tokoh Adat Melayu Riau ini disambut baik oleh Plt walikota pekanbaru bapak Ayat Cahyadi S.SI.

kemudian para tokoh adat melayu memperkenalkan tanjak atau penutup kepala khas suku melayu yang sekarang sudah agak susah di jumpai.

“Kami ingin melestarikan kembali tanjak ini, karena ini merupakan ciri khas budaya melayu yang hampir punah, ada 4 jenis tanjak yang di rekomendasikan oleh LAM Riau yaitu tanjak elang menusuk angin, dendam tak sudah, tebing runtuh dan tial ayam.” kata datuk Tengku Arifin, Tokoh LAM Pekanbaru ketika diwawancarai media, rabu (16/5/2018).

Lebih lanjut LAM Riau Kota Pekanbaru juga mendukung Program Pemerintah Pekanbaru Bertanjak, serta muatan melayu lokal harus diterapkan sampai ke anak usia dini.

“Dan kami LAM Riau Pekanbaru sangat mendukung adanya program Pekanbaru bertanjak dan mendukung penuh untuk muatan lokal budaya melayu harus di terapkan sampai ke anak usia dini, untuk pemakaian bahasa melayu ini, akan ada pergub untuk muatan lokal budaya melayu. Kami akan bekerja sama dengan lam riau dan dinas pendidikan dan kebudayaan. Untuk pendidikan dan non pendidikan, untuk pendidikan akan di adakan pelajaran muatan lokal dari sd sampai sma.
Dan untuk non pendidikan akan ada juga muatan lokal melayunya seperti pemakaian bahasa melayu, pantun, baju melayu dan kami akan putarkan lagu melayu di hotel hotel dan di tempat lain” tambahnya.

Selanjut nya LAM Riau Kota Pekanbaru juga dengan tegas meminta pemerintah kota Pekanbaru agar dapat memberi himbauan kepada pengusaha tempat hiburan malam yang ada untuk dapat taat selama bulan Ramadhan ini.

“Kami dari LAM Kota Pekanbaru meminta untuk para pengusaha hiburan malam dan restoran agar mau menaati aturan jam buka dan jam tutup, sperti jam buka mulai dari jam 16:00 wib sampai jam 22:00 wib, dan harus sesuai dengan budaya kita. Kalau taat dengan dengan peraturan insyaallah tidak akan jadi masalah, dan dalam bulan suci ramadhan ini para pelaku usaha mohon hargai kami, kita menghargai umat lain dan umat lain pun akan menghargai kita juga” tutur datuk Timbala MK.

Dan terakhir acara silahturahmi ini di tutup dengan sesi photo bersama dengan pak walikota Pekanbaru. (rls/mat)