PEKANBARU (HALUANPOS.COM)-Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) melakukan wawancara dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen untuk mengetahui strategi planning pada “Waroeng Serabut KSM Mitra Sejahtera Mandiri” yang beralamatkandi JalanLabersa (Parit Indah) di depanpintugerbang waterpark labersa – Pekanbaru – Riau.

Mahasiswa yang beranggotakan Andra Safitri, Sara Nudia Rosa, dan Melisa Wati Veronika merupakan mahasiswa semester 6 dari Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomidan Bisnis. Dimana dosen pengampu mata kuliah sistem pengendalian manajemen yaitu ibu Intan Putri Azhari,SE.,M.Acc. Tujuan dari diadakannya wawancara ini untuk mengetahui bagaimana strategi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Warung Sabut Kelapa dalam mensiasati peluang di masa pandemi covid-19.

Penelitian ini juga dijadikan sebagai pembelajaran bagi para pembaca yang ingin memulai usaha dan bagi mahasiswa untuk bekal dimasa yang akan datang.
UMKM Warung Sabut Kelapa merupakan Supplier Kerajinan Sabut Kelapa Pekanbaru, Sabut merupakan bagian mesokarp (selimut) yang berupa serat-serat kasar kelapa. Sabut biasanya disebut sebagai limbah yang hanya ditumpuk di bawah tegakan tanaman kelapa lalu dibiarkan membusuk atau kering.sabut kelapa biasa dibuat benda kerajinan.

MENARIK DIBACA:  Pengurus Pengda PaSKI Riau Gelar Pertemuan dan Syukuran

Warung Sabut Kelapa menyediakan dan menjual kerajinan berbahan sabut kelapa seperti Mesin Pengolahan Sabut Kelapa (coco bristle), Media Tanam Serbuk Sabut Kelapa Coco Peat), Bermacam-macam Pot Bunga sabut Kelapa, Media Tanam Batang Merambat (turus), Spone Pencuci Piring Sabut Kelapa (cocofiberBrite), Sapu Lantai Serabut Kelapa dan macam-macam produk turunan kelapa lainnya, Untuk harga, rentang dari Rp. 10.000 hingga Rp. 2000.000.

UMKM ini berdiri sejak tahun 2016, yang dikelola oleh bapak Opik yang memilik 5 sampai 15 orang karyawan, yang mana buka pada jam 08.00 dan tutup pada jam 17.00 untuk hari minggu dan tanggal merah libur. Adapun motivasi untuk membuka usaha ini pada awal nya yaitu memanfaatkan limbah serabut kelapa guna member nilai tambah pada limbah tersebut dan punya dampak positif bagi kelestarian alam.

MENARIK DIBACA:  Disbud Riau Berikan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Melayu Terhadap Komunikasi Adat Terpencil

Dari hasil wawan cara mengenai bagaimana pemasarannya, dijelaskan bahwa pemilik usaha tersebut lebih memanfaatkan setiap konsumen yang datang dan relasi yang sudah lama dikenal oleh pemilik usaha tersebut, untuk menyebarkan informasi tentang “Waroeng Serabut KSM Mitra Sejahtera Mandiri”, selain itu juga pemilik usaha tersebut juga memanfaatkan antusias masyarkat dalam bercocok tanam dengan mencoba menawarkan produk tersebut ke taman-taman bunga yang ada di Pekanbaru_Riau. Selain itu juga pemilik usaha juga giat membuat inovasi dan bereksperimen terhadap produk sehingga produk tersebut menarik perhatian masyarakat, kemudian pemilik usaha juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang peduli akan lingkungan, dengan mengikuti acara seperti Pekanbaru raya 2021 Fair and Expo.

MENARIK DIBACA:  Dewan Kehormatan Adat LAMR Dukung Mubeslub

Menurut kami strategi planning yang di terapkan pemilik usaha tersebut sudah berhasil dimana dengan strategi planning yang diterapkan mampu mempertahankan usaha tersebut sehingga tidak tutup meskipun dalam keadaan pandemi covid-19 dimana banyak usaha yang akhir nya tutup karena tidak mampu menyesuaikan strategi planning yang di miliki dengan kondisi saat ini. (Rilis)