foto:ilustrasi pembunuhan
foto:ilustrasi pembunuhan
foto:ilustrasi pembunuhan

Jakarta-(HPC) – Sebanyak 6 orang tewas dalam pembunuhan sadis yang terjadi di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara No 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Kejadian itu mulai terungkap saat seorang kerabat Ir Dodi Triono, korban yang juga pemilik rumah, datang dan menemukan ada 11 orang yang disekap di dalam kamar mandi berukuram 1,5m x 1,5m.

Tempat kejadian perkara (TKP) merupakan sebuah rumah mewah di kawasan Pulomas yang ditempati Ir Dodi Triono beserta keluarga. Ir Dodi yang seorang Arsitek diketahui mempunyai rumah lainnya yang terletak tidak jauh dari lokasi pembunuhan.

Dodi diketahui disekap bersama 10 orang di dalam kamar mandi. Ia diduga tewas karena kehabisan oksigen. Ada lima orang lain yang juga menjadi korban tewas akibat peristiwa ini. Mereka adalah dua putri Dodi, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9); Amel, teman Gemma; serta dua sopir bernama Yanto dan Tasro.

Zanette Kalila Azaria alias Anet (13), anak Ir Dodi Triono selamat dari kejadian mengerikan itu. Komisioner KPAI, Erlinda yang datang untuk menjenguk menuturkan kisah Anet berjuang melawan maut.

“Ananda Anet yang disabilitas, dia harus dikuatkan kakaknya untuk lebih survive karena ditempatkan berjam-jam di tempat yang tidak layak,” ujar Erlinda di RS Kartika, Pulomas, Jaktim, Selasa (27/12/2016). Menurut Erlinda, perjuangan Anet sangat luar biasa.

MENARIK DIBACA:  ASN Pemko Pekanbaru Masih Duduk di Kedai Kopi Saat Jam Kerja, Zulfahmi : Diberikan Peringatan Hingga Dipecat

Erlinda mengatakan, dari keterangan Anet, sebelum akhirnya dia disekap di dalam kamar mandi bersama 10 korban lainnya, dia dibenamkan di dalam bathtub oleh pelaku.

Setelah direndam di bathtub, Anet kemudian dimasukkan ke dalam kamar mandi ukuran sekitar 1,5 meter persegi. Pelaku meninggalkan para korban di dalam kamar mandi dalam keadaan lampu dimatikan, sehingga exhaust tidak bisa menyala.

Anet dan dua saudara perempuannya yang tewas merupakan anak Ir Dodi dari istri keduanya, Almyanda Saphira atau Vira. Vira yang sudah berpisah dengan Ir Dodi itu pun sempat diperiksa dan dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

“Kalau saksi yang selamat belum bisa diperiksa karena masih shock. Baru istri kedua Pak Dodi yang diperiksa untuk membantu pengungkapan kasus ini,” ucap Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Sapta Maulana saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (27/12/2016) malam.

Selain memintai keterangan Vira, pihak berwajib pun turun langsung untuk mengecek tempat kejadian perkara. Tim DVI Polri berusaha mencari sampel sidik jari.

Sementara itu pengacara Ir Dodi, John Siregar, mengatakan Dodi tidak memiliki masalah dengan pihak tertentu. Dia tidak pernah diketahui mempunyai musuh.

MENARIK DIBACA:  Insiden Terbakar Salah Satu Replika Patung Kerajaan Siak Merupakan Kejahatan Sosial

“Kalau keluarga aku yakin baik-baik semua,” ujar John Siregar yang sekaligus teman Dodi kepada wartawan di depan rumah Ir Dodi, Selasa (27/12).

John melihat kejanggalan dalam peristiwa tersebut. Ia menepis pembunuhan itu sebuah upaya perampokan lantaran tidak ada barang korban yang hilang.

Seorang kerabat menyebut Ir Dodi sempat dimintai uang oleh pelaku. Lolita, keponakan dari Dodi Triono mengunjungi kerabatnya yang menjadi korban selamat di RS Kartika, Pulomas. Dia datang bersama Chintya Hannyfa, teman Diona Arika (anak Dodi yang menjadi korban tewas insiden ini).

Setelah mendapatkan cerita dari korban yang selamat, Lolita mengatakan apa yang diketahuinya kepada wartawan di RS Pulomas. Menurut Lolita, saat perampok pertama kali datang, Dodi sedang tidak ada di rumah.

“Lalu ayahnya dateng, dimintain uang,” ujar Lolita, Selasa (27/12).

Polisi sudah mengautopsi seluruh jenazah korban pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur. Meski demikian, hasil autopsi belum bisa diumumkan kepada publik.

Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran Kepolisian (Kabid Yandokpol) RS Polri, Kramat Jati,Jakarta Timur, Kombes Pol Yusuf Mawadi mengatakan, masih ada sejumlah tahapan pemeriksaan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil tes yang akurat. Setelahnya, kata Yusuf, hasil akan diserahkan kepada penyidik untuk menentukan langkah selanjutnya.

MENARIK DIBACA:  ​Puluhan Karyawan PT. Sisirau (PMKS)  Gelar Aksi Mogok Kerja Di Kab. Aceh Tamiang 

“Jadi kami sudah melakukan pemeriksaan autopsi ya, namun hasil itu butuh beberapa segala macam dan lain-lain, sampai saat ini kami belum dapat menyimpulkan,” kata Yusuf usai serah terima jenzah korban pembunuhan Pulomas di RS Polri, Rabu (28/12/2016).

Foto: Lokasi pembunuhan di Pulomas Utara
Foto: Lokasi pembunuhan di Pulomas Utara.

 

Seluruh jenazah korban sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga. Keenam jenazah tersebut akan dimakamkan di lokasi yang berbeda. Korban yang juga pemilik rumah, Ir Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9) rencananya akan dimakamkan di di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, hari ini.

Jenazah Amel, teman Gemma, yang turut tewas dalam kejadian ini akan dibawa keluarga ke Bekasi, Jawa Barat, untuk dimakamkan. Sementara dua korban lainnya yang merupakan sopir Dodi, Yanto dan Tasrok akan dimakamkan keluarga di kampung halamannya, masing-masing di Purbalingga dan Pemalang, Jawa Tengah.

Hingga pagi ini, polisi masih memburu pelaku pembunuhan sadis yang menewaskan Dodi dan 5 orang lainnya. Motif pembunuhan pun masih belum terungkap.
(***)

Sumber:Detikcom

By admin