Pekanbaru(Haluanpos.com)-Ketua Dewan Pimpinan Harian(DPH) Lembaga Adat Melayu Riau Pekanbaru, Datuk Seri Muspidauan yang didampingi oleh Datuk Muhammad Ishak (Sekretaris Umum Majelis Kerapatan Adat/MKA), Datuk Bambang Irawan (Sekretaris Umum DPH), Datuk Nomy Nikum (Bendahara Umum), dan Datuk Afrizal Anjo (Panglima Tinggi Punggawa Melayu Riau) bersilaturahmi bersama Pj. Walikota Pekanbaru, Muflihun S.STP, M.AP di Mall Pelayanan Publik (MPP), Rabu(6/7/22).

Didalam pertemuan tersebut,
Pengurus Lembaga Adat Melayu Riau Pekanbaru hanya ingin mendengarkan keterangan langsung dari Pj. Walikota terkait pemberitaan tentang pernyataan Pj. Walikota Pekanbaru (Muflihun S.STP, M.AP) yang melarang Takbir Keliling pada malam Hari Raya Idul Adha nanti, seperti dilansir di beberapa  media online yang akhirnya menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

Pj. Walikota yang didampingi Asisten I, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dalam pertemuan tersebut menjelaskan, Bahwa pada rapat koordinasi bersama Forkopimda di Kejaksaan Negeri Pekanbaru menyampaikan bahwa Pemerintah Kota  (Pemko) Pekanbaru sebelumnya merencanakan menggelar Takbir Keliling  pada malam Hari Raya Idul Adha nanti. Namun niat tersebut diurungkan karena adanya himbauan dari Kementerian Agama RI nomor 668 Tahun 2022 yang meminta Pemko Pekanbaru untuk segera menerbitkan Surat Edaran agar tidak melakukan Takbir Keliling pada malam Idul Adha 1443 H. Kendati demikian, Takbiran di Masjid dan Mushalla tetap diperbolehkan,” ungkap Muflihun

MENARIK DIBACA:  Bantu Pemerintah Tangani Covid-19, Ini yang Dilakukan PerMasKab Meranti
Usai Pertemuan, PJ Walikota Pekanbaru, Muflihun dan pejabat Pemko berphoto bersama dengan Ketua DPH LAM Riau Pekanbaru, Datuk Seri Muspidauan dan Pengurus MKA LAM Riau Pekanbaru
Usai Pertemuan, PJ Walikota Pekanbaru, Muflihun dan pejabat Pemko berphoto bersama dengan Ketua DPH LAM Riau Pekanbaru, Datuk Seri Muspidauan dan Pengurus MKA LAM Riau Pekanbaru

Usai pertemuan, Datuk Seri Muspidauan menjelaskan, Atas pertimbangan untuk kemaslahatan bersama, saya menghimbau kepada semua pihak terutama awak media untuk lebih objektif dalam menyampaikan berita. Sebelum dimuat, sebaiknya lakukan check dan crosscheck agar lebih berimbang, sehingga tidak membuat masyarakat bingung dengan berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Saya khawatir jika berita yang diberikan tidak akurat malah akan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat serta  menjadi fitnah. Terlebih lagi jika ketidakakuratan informasi yang disampaikan  malah menimbulkan kemudharatan, menimbulkan bekas pada pihak yang dituju. Tentu kita semua tidak menginginkan hal itu terjadi seperti dibidalkan oleh orang Melayu; telajak biduk boleh di undou telajak kato padah dibuatnye,” ungkap Muspidauan.

MENARIK DIBACA:  LAM Riau Kota Pekanbaru Gelar Acara Maulid Nabi Muhammad SAW Dan Berikan Santunan Anak Yatim

Kepada semua pihak kami ingin menyampaikan bahwa kita ini hidup di bumi Melayu yang terkenal dengan sopan santunnya, dan sebagai warga masyarakat Pekanbaru kita wajib pula mengaktualisasikannya dalam hidup dan kehidupan sehari-hari. Silahkan memberikan pendapat maupun informasi kepada masyarakat, tapi tolong diperhatikan nilai-nilai kepatutannya,” ujar Muspidauan

“Sebagai pihak yang diamanahkan menjadi Pemangku Kepentingan dalam hal adat istiadat dan budaya Melayu di Pekanbaru ini, kami tidak akan pernah berhenti mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga agar Pekanbaru tetap aman dan nyaman bagi semua golongan, lebih bijak dan selektif dalam menyikapi suatu isu serta tidak mudah terprofokasi. Tentu kami juga tidak akan tinggal diam bila ada pihak-pihak yang ingin membuat ketidak-amanan dan ketidak-nyamanan di bumi Melayu ini,” tutup Muspidauan

MENARIK DIBACA:  Kegiatan Abdul Bertanya Abdul Menjawab dihadiri Ribuan Komunitas Emak-Emak

” Mari jadikan Pekanbaru sebagai rumah besar kita semua, tempat segala puak menumpukan harapan dan menjemput impian agar hidup lebih baik ke depan”. Tak ada kata lain, kita semua harus menjaga rasa aman dan nyaman tetap terpelihara sehingga  seisi rumah yang bernama Pekanbaru ini bisa saling hormat menghormati, saling menghargai, dan hidup berdampingan sebagai sebuah keluarga besar masyarakat Pekanbaru. Seperti kutipan tunjuk ajar (H. Tenas Effendy) berikut ini :

Hidup sekandang sehalaman
Tidak boleh tengking menengking
Tidak boleh tindih menindih
Tidak boleh dendam kesumat
Pantang membuka aib orang
Pantang merobek baju di badan
Pantang menepuk air di dulang
Hilang budi karena bahasa
Habis daulat karena kuasa
Pedas lada hingga ke mulut
Pedas kata menjemput maut.
(YS)

By admin