Akibat Proyek IPAL, Jalan Tanjung Batu Kelurahan Pesisir Rusak Parah, Berkubang Lumpur dan Berdebu

0
316
Exif_JPEG_420

Pekanbaru(Haluanpos.com)-Akibat pengalihan jalan yang dikarenakan adanya Proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Jalan Tanjung Datuk Kecamatan Limapuluh kota Pekanbaru, hal ini membuat Jalan Batu dan Jalan Sultan Syarif Kasim di Kelurahan Pesisir menjadi rusak parah dan Berkubang berlumpur serta berdebu. Jumat(17/2/23)

Melihat kondisi tersebut, Wakil ketua DPRD Pekanbaru, Nofrizal sangat menyayangkan karena jalan yang rusak parah dan berlobang serta berkubang lumpur belum ada perbaikan oleh pihak terkait.

“Kita melihat sejak Jalan Tanjung Batu dan Jalan Sultan Syarif Kasim ini menjadi jalan alternatif akibat pembangunan Proyek IPAL di Jalan Tanjung Datuk, sudah tidak terhitung lagi mobil-mobil besar, seperti mobil tangki minyak usai mengisi BBM dari Pertamina dan mobil tronton dari pelabuhan Petikemas dengan berat puluhan ton melintasi jalan Tanjung Batu setiap hari. Kalau hal ini biarkan terus menerus maka kita khawatir jalan ini tidak bisa dilalui oleh masyarakat lagi,” ungkap Nofrizal

” Bayangkan saja, mobil-mobil besar dengan muatan puluhan ton melintasi jalan Tanjung Batu ini setiap hari, apakah jalan ini tahan selamanya, kan tidak,” ujar Nofrizal

Tentu harus ada solusi oleh pemerintah kota dan provinsi serta pihak perusahaan yang mengerjakan proyek IPAL tersebut. Kalau tidak ada solusi dan perhatian pemerintah, kita khawatir kerusakan Jalan Tanjung Batu ini akan bertambah besar. Makanya pihak Dishub kota, Dinas PUPR kota bersama Dishub Provinsi dan Dinas PUPR Provinsi Riau harus duduk bersama untuk memperbaiki jalan yang sudah rusak parah dan berlobang ini,” ungkap Nofrizal.

Sementara itu, Lurah Pesisir, Abdullah menambahkan, Pada intinya kami dari pihak Lurah termasuk pihak LPM, Forum RT dan RW sangat mendukung program pemerintah ini. Namun Dampak pengalihan jalan akibat pembangunan proyek IPAL Jalan Tanjung Datuk tersebut ada beberapa kerugian yang terjadi dimasyarakat, seperti pagar rumah warga ada yang roboh akibat ditabrak mobil bertonase besar, kemudian ada 21 rumah menjadi retak dan miring yang di akibatkan getaran mobil bertonase besar yang melalui jalan tersebut,” ungkap Abdullah

Namun persoalan ini sudah kita rapatkan sebanyak Dua kali bersama Sekda dan Asisten serta beberapa pihak perusahaan yakni, PT Adhi Karya, PT Pertamina, Gudang Keramik, Petikemas serta BTH. Dan hasil rapat tersebut pihak-pihak perusahaan melakukan rehab terhadap 21 rumah yang retak melalui dana CRS perusahaan,” ungkap Abdullah

Mengenai debu jalan yang dikeluhkan masyarakat, pihak perusahaan PT Adhi Karya melakukan penyiraman,” ujar Abdullah. (YS)